‘Perang’ Kian Dekat, Pinggir Kapuas Siagakan 295 Meriam

Tradisi Sambut Lebaran, Pontianak Siap-siap Menggelegar

NGECAT MERIAM. Beberapa orang sedang melakukan pengecatan dasar meriam sebelum diberi warna utama dan motif, Minggu (10/6). Maulidi Murni-RK
NGECAT MERIAM. Beberapa orang sedang melakukan pengecatan dasar meriam sebelum diberi warna utama dan motif, Minggu (10/6). Maulidi Murni-RK

Festival meriam karbit diselenggarakan 15 – 16 Juni 2018. Permainan tradisional Kota Pontianak ini digelar dalam rangka menyambut Idul Fitri.

Maulidi Murni, Pontianak

eQuator.co.id – ‘PERANG’ meriam karbit semakin dekat. 295 meriam berbahan balok kayu ini bakal menggelegar di Kota Pontianak. Terdiri atas 49 kelompok meriam karbit. Lokasi landasan meriam sepanjang pinggiran sungai Kapuas.

Beberapa lokasi permainan meriam karbit sudah tampak melakukan persiapan. Di antaranya kelompok meriam karbit Setia Tambelan Kecamatan Pontianak Timur. Delapan meriam balok yang dibikin sudah hampir kelar. Tinggal tahap akhir, yaitu pengecatan.

“Kite lakukan pengecatan dasar dulu, besok (hari ini, red) baru kite timbal cat utama lalu di tambah motif,” ujar Ketua Kelompok Meriam Karbit Setia Tambelan, Izwar, Minggu (10/6).

Pengecatan seharusnya dilakukan sejak tiga hari lalu. Tapi cuaca tidak memungkinkan. Belakangan sering turun hujan.

Proses mengecat ditunda. Sebab dikhaeatirkan cat dasar luntur. Karena menggunakan cat air.

Untuk motif, dominan menggunakan corak insang. Setiap meriam akan dihias motif khas Kota Pontianak ini. Ditambah gambar bunga.

Sebelum pengecatan, berbagai persiapan lainnya sudah dilakukan terlebih dahulu. Misalnya mengetes bunyi masing-masing meriam. Agar bunyi yang diinginkan sesuai harapan. Jangan sampai ada bunyi “kedebus”.

Bunyi meriam diharapkan menggelegar. Untuk itu, takaran karbit dan air harus diperhatikan. Diameter meriam yang berbeda, maka dibutuhkan takaran air dan karbit berbeda pula.

Izwar menuturkan, karbit sebagai amunisi meriam dipersiapkan 150 kilogram. Harga per kilogram Rp25 ribu. 150 kg jika terus dipakai bunyikan meriam hanya cukup untuk tige hari. “Kalau jarang-jarang bise lah empat atau lima hari,” tutup Izwar.

Persiapan juga sudah dilakukan di Posko pembukaan festival meriam karbit pada malam takbiran. Lokasi ini nanti akan dipenuhi para tamu undangan. Yakni di kelompok meriam Banjar Baru, Jalan Yusuf Karim Kelurahan Banjar Serasan, Pontianak Timur.

“Sudah hampir rampung, rencananya yang akan datang Pj Gubernur, Pjs Wali Kota Pontianak dan Sultan Pontianak serta undangan lainnya,” ungkap Sekretaris Forum Komunikasi Tradisi Meriam Karbit Seni dan Budaya Pontianak, Farhan.

Susunan acara sudah ada. Rencananya para tamu undangan diberi kesempatan menyulut meriam. (*)

 

Editor: Arman Hairiadi