-ads-
Home Rakyat Kalbar Kapuas Hulu Penyedia Jasa Transportasi Mesti Patuhi SOP

Penyedia Jasa Transportasi Mesti Patuhi SOP

Korban Meninggal Kapal Tenggelam di Semitau 13 Orang

EVAKUASI. Tim SAR gabungan mengevakuasi korban kapal tenggelam di Kecamatan Semitau, Kapuas Hulu, Selasa (22/1). Kantor SAR Pontianak for RK

eQuator.co.id – Putussibau-RK. Tim Search and Rescue (SAR) gabungan kembali berhasil mengevakuasi seluruh korban tenggelam dalam insiden karamnya kapal penyeberangan sungai Kapuas di Desa Nanya Seberuang Kecamatan Semitau Kabupaten Kapuas Hulu. Kecelakaan air itu tepat terjadi di perairan antara Dermaga PT Berlian Estate dengan Dermaga PT SJRE (Apeng), Sabtu (19/1) malam.

Kepala Kantor SAR Pontianak, Hery Marantika mengungkapkan, sejak Selasa (22/1) pukul 06.00 WIB, tim SAR gabungan yang berjumlah 127 personel sudah mulai melakukan pencarian di sepanjang alur sungai Kapuas di Semitau. Tim yang dibagi menjadi tiga sektor ini menyisir permukaan sungai dengan radius 15 KM.

“Pencarian juga dilakukan dengan penyelaman. Jika kondisi memungkinkan atau ada tanda-tanda,” jelasnya.

-ads-

Sekitar 20 menit melakukan pencarian di hari ketiga, tim SAR gabungan berhasil menemukan korban kesembilan atas nama Marianus Bosko Titus Farera. Pria 33 tahun itu, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Korban ditemukan 200 meter sebelah hilir dari lokasi tenggelamnya kapal motor nahas tersebut. “Korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Sejiram,” ujarnya.

Pukul 09.00 Wib, korban kesepuluh atas nama Maria Dolorosa, berhasil ditemukan tim SAR gabungan. Perempuan 33 tahun ini juga ditemukan dalam keadaan meninggal dunia sekitar 200 meter dari lokasi kapal motor tenggelam. Penyisiran kembali membuahkan hasil. Pukul 10.40 Wib, korban kesebelas dan 12 atas nama Yohana Bhoki (28) dan Emanuel Tuga (24) juga ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Para korban juga dievakuasi ke Puskesmas Sejiram. Dengan penemuan kedua terakhir, maka jumlah korban yang meninggal dalam kecelakaan motor air ini berjumlah 12 orang. “Sehingga total korban meninggal dalam peristiwa tersebut berjumlah 13 orang,” papar Hery.

Sehari sebelumnya, tim SAR gabungan berhasil menemukan dua korban atas nama Roni Veronika Nata (33) dan Julio (6 bulan). Kedua korban ini ditemukan sekitar 3,2 KM dari arah hilir lokasi kapal tenggelam. Selang dua setengah jam, pada Senin kemarin, tepatnya pukul 12.40 WIB, tim SAR gabungan kembali berhasil menemukan satu korban lagi. Atas nama Alfonsia Halina (41). Korban ketiga ini juga ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, sekitar 1,5 KM dari lokasi tenggelamnya kapal nahas tersebut. Disusul penemuan lima korban lainnnya.

Seperti diketahui, kapal motor penyeberangan ini sebelumnya membawa 24 orang. Kapal ini tenggelam tepat berjarak 10 meter sebelum sampai di dermaga tujuan. Saat karam, seorang penumpang langsung ditemukan meninggal atas nama Naila, 11 selamat dan 12 hilang. Sembilan sepeda motor pun ikut tenggelam.

Dijelaskan Hery, pencarian selesai. Karena semua korban sudah dievakuasi. Semua unsur atau potensi SAR dikembalikan ke satuan masing-masing.

“Kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu melakukan pencarian. Kepada pihak keluarga korban, kami atas nama Kantor SAR Pontianak ikut berduka serta mengucapkan turut belasungkawa,” ucap Hery.

Kapolres Kapuas Hulu AKBP. RS Handoyo menjelaskan, delapan jenazah yang ditemukan pada Senin

sudah diantar ke keluarganya di KHTE (Khatulistiwa Estate) komplek perkebunan PT. DNL di wilayah Desa Nanga Kenepai Kecamatan Semitau. “Tadi Malam disembahyangkan di Gereja KHTE dan pagi ini dimakamkan di pemakaman umum KHTE,” pungkas Kapolres.

Sementara Dandim 1206/Psb Letkol Inf. Basyaruddin menyampaikan, dalam proses pencarian korban pihaknya mengerahkan 25 personel. “Dipimpin saya sendiri, dengan satu motor karet mesin pendorong 40 PK,” katanya.

Dandim mengaku prihatin dengan musibah tersebut. Untuk itu, dia mengajak semua stakeholder terkait agar sama-sama melakukan evaluasi terhadap kasus ini. “Mari sama-sama kita adakan evaluasi, betapa faktor keamanan dan keselamatan adalah yang paling utama,” pesannya.

Dandim mengingatkan, agar semua penyedia jasa transportasi dapat mematuhi SOP yang sudah ada. Sehingga mengurangi risiko terjadinya kecelakaan transportasi yang dapat merugikan banyak orang. “Kita berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” pungkas Dandim.

Sebelum peristiwa karamnya kapal motor di Semitau, pada hari yang sama seorang bernama Rakimin juga tenggelam. Warga Kecamatan Embaloh Hilir ini tenggelam saat mengikuti latihan dayung sampan bidar di sungai Kapuas, Dusun Bayan Desa Nanga Embaloh, Sabtu (19/1) sekira pukul 16.15 WIB. Informasi yang diperoleh, korban juga sudah ditemukan dengan kondisi sudah meninggal di dekat Lanting Pak Murat, Senin (21/1) sekitar pukul 18.00 WIB. Jasad korban langsung dikebumikan pihak keluarga pada malam harinya.

 

Laporan: Ocsya Ade CP, Andreas

Editor: Arman Hairiadi

Exit mobile version