Penyanyi Siti Liza Dinobatkan Jadi Putri Kerajaan Sanggau

Malam Puncak Festival Faradje

TITAH KERAJAAN. Penyanyi Siti Liza diberi selendang tanda penganugerahan gelar kehormatan ‘Puteri Nirmala Kesuma Surya Negara Sanggau’ oleh Ratu Suri Hj. Sri Rahmawati Surya Negara di Keraton Surya Negara, Sanggau, Jumat (9/9) malam.

eQuator.co.id – Penyanyi pop melayu, Resrilliza atau yang kerap disapa Siti Liza diberi titah penganugerahan gelar kehormatan oleh Pangeran Ratu Drs. H. Gusti Arman M.Si Surya Negara memalui sang istri, Ratu Suri Hj Sri Rahmawati Surya Negara di Keraton Surya Negara, Kabupaten Sanggau, Jumat (9/9) malam.

 

Ocsya Ade CP, Sanggau

 

Wanita kelahiran Padang, Sumatera Barat, 27 April 1988 itu dinobatkan sebagai kerabat dekat Istana Surya Negara Sanggau dengan gelar Puteri Nirmala Kesuma Surya Negara.

“Gelar tersebut artinya, Adinda Siti Liza sebagai putri kesayangan raja atau putri dari Istana Surya Negara yang bersuara merdu,” kata Ratu Suri Hj Sri Rahmawati Surya Negara usai menganugerahkan titah tersebut.

Sebelum penganugerahan titah, tentunya segala ritual yang sudah menjadi budaya di Istana Surya Negara dilaksanakan. Mulai dari Siti Liza dirabun dengan asap pembakaran dupa, disiram ‘cucur mawar’ hingga diberi selendang yang diselempangkan pada dirinya.

“Pemberian gelar ini merupakan adat istiadat yang ada di Istana Surya Negara ini. Memang sudah ada sejak zaman dahulu kala yang diberikan oleh raja-raja kepada siapa saja yang dikehendakinya,” jelas Ratu Suri.

Dijelaskannya, pemberian gelar terbagi dua. Diantaranya, pemberian gelar kebangsawanan dan gelar kehormatan atau kekerabatan. “Seperti Adinda Siti Liza ini. Karena kami menganggap seorang Siti Liza bisa dirangkul dan kami yakin dengan melihat imagenya, ia bisa mengharumkan nama baik Istana Surya Negara Sanggau kemanapun dia berada,” katanya.

Ratu Suri juga menyampaikan permintaan maaf Pangeran Ratu kapada kerabat, wali negeri dan sesepu Istana Surya Negara, bupati dan wakil bupati, Kapolres dan pihak Kementerian Pariwisata, serta tamu undangan dalam acara sakral ini, karena tidak bisa hadir dalam penganugrahan titah. Dikarenakan ia tengah memenuhi undangan Kesultanan Brunei Darussalam. Sedianya, pemberian gelar ini bukan kali pertamanya dilakukan. Sebelumnya, Bupati Sanggau Paulus Hadi, Pangdam XII Tanjungpura dan pejabat lainnya juga pernah diberi gelar oleh Raja di Istana Surya Negara.

Sementara itu, penggemar penyanyi pop melayu Malaysia, Siti Nurhaliza itu terlihat memancarkan wajah yang penuh dengan kebahagiaan dari mimik wajahnya yang memang ayu tersebut. Tak banyak kata yang terucap dari mulutnya. Siti Liza hanya bersyukur atas penganugerahan itu.

Alhamdulillah malam hari ini saya dinobatkan sebagai keluarga kerajaan. Saya senang banget. Terima kasih sudah mempercayai saya sebagai putri. Mudah-mudahan saya bisa diajari budaya-budaya di Sanggau ini. Saya akan mengharumkan nama baik kerajaan ini, karena saya juga kerabat kerajaan,” katanya.

Pemberian gelar ini merupakan bagian dari rangkaian acara penutupan Festival Faradje’ Pasaka Negeri Keraton Surya Negara Sanggau ke-VIII. Sebuah acara sakral mengelilingi seluruh jalan di sekitar keraton, konon disebut pembersih negeri empat penjuru. Dengan tujuan menghindari wabah penyakit dan marabahaya. Selain itu, festival ini juga dikunjungi raja-raja di Kalbar, juga raja negeri tetangga seperti Malaysia dan Brunei Darussalam.

Dalam pelaksanaannya, turut disertakan panggung hiburan rakyat. Selain Siti Liza, yang menghibur masyarakat Sanggau dalam festival itu, Weny dan Nove.

Faradje’ sendiri sebenarnya sudah menjadi salah satu budaya yang sudah dilestarikan masyarakat Melayu di Sanggau sejak dahulu kala. Dan ini merupakan potensi wisata di bidang kebudayaan yang perlu dibina dan dikembangkan.

Melihat potensi tersebut, festival ini tak terlepas dari dukungan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang saat ini tengah menggiatkan program Wonderful Indonesia-nya. “Untuk mendukung festival Faradje’ ini, Kemenpar hadirkan artis-artis dan band pengiringnya. Serta menjemput tamu-tamu dari Malaysia dan melakukan promosi melalui media massa,” kata Eddy Susilo, Kepala Bidang Festival Asia Tenggara Kemenpar di Sanggau. (*)