Penyaluran Air Bersih Sisa 14 Persen

Tahun Ini Canangkan 9.300 Sambungan Baru

ilustrasi. net

eQuator.co.idPONTIANAK-RK. Tinggal sekitar 14 persen rumah tangga yang belum teraliri air bersih. Tahun ini, Pemerintah Kota Pintianak mencanangkankan 9.300 sambungan baru.

“3.000 sambungan merupakan  Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan sisanya reguler,” ujar Direktur PDAM Tirta Khatulistiwa, Lajito, Minggu (24/6).

Dari 3.000 target MBR tersebut, sudah 400 sambungan terpasang. Perusahaan milik Pemkot Pontianak ini terus meningkatkan kinerja agar seluruhnya bisa cepat terpenuhi. Target suntas sekitar Agustus mendatang. Lokasi pemasangan tersebar di seluruh kecamatan dan paling banyak di  Pontianak Utara.

“Untuk gerakan 100-0-100, PDAM seluruh Indonesia  ditargetkan 100 persen. Kita upayakan percepatan, makanya satu diantaranya adalah program  MBR,” paparnya.

Mempercepat 100 persen air bersih, pada 2019 PDAM Tirta Khatulistiwa kembali menargetkan 5.000 sambungan MBR yang diusulkan pada pemerintah pusat. Dia berharap usulan ini dapat persetujuan pemerintah pusat.

“Sistem MBR inikan,  Pemda menalangkan terlebih dahulu, nanti setelah dipasang baru pemerintah pusat mengganti biaya yang telah dikeluarkan Pemda,” ungkapnya.

Untuk pemasangan sambungan MBR  dikenakan biaya administrasi Rp200 ribu. Sedangkan reguler Rp1,250 juta.

Sementara Plt Sekda Pontianak Uray indra Mulya optimis pada 2019 di seluruh Bumi Khatulistiwa bisa menikmati air bersih. Saat ini saja, sambungan PDAM sudah mencapai 86 persen tingkat layanan. “Kita berharap tahun 2019 bisa mencakup seluruh masyarakat,” harapnya.

Menurutnya, air bersih merupakan kebutuhan dasar seluruh kalangan masyarakat. Sehingga masalah air bersih ini dapat segera dituntaskan. “Sehingga tak ada lagi masyarakat yang tak dapat mengakses air bersih,” lugas Uray.

Komitmen Pemkot dalam membangun jaringan air bersih ini banyak dibantu pemerintah pusat. Karena beberapa kali Pemkot mendapatkan kucuran dana cukup besar. Sehingga percepatan-percepatan terus terjadi.

“Tahun ini untuk MBR kita dapat 3.000 sambungan rumah tangga. Tahun depan insyaallah kita akan dibantu lagi sekitar 5.000 sambungan,” ungkapnya.

Bantuan pemerintah pusat pada Pemkot lainnya seperti Instalasi Pengolahan Air minum Parit Mayor dan banyak lagi lainnya sampai pada program kota baru. Hal itu terjadi karena adanya sinergitas yang baik antara Kota Pontianak dengan pemerintah pusat.

Sementara itu,  Wakil Ketua DPRD Pontianak Syarif Alwi Almuthahar menegaskan, agar PDAM atau Pemkot tidak hanya mengejar target. Namun turut memperhatikan kualitas air bersih. Tidak hanya dialiri, melainkan benar-benar dapat dimanfaatkan sesuai peruntukannya.

“Kalau berharap bisa untuk diminum sih saya pikir masih belum. Tapi kalau buat aktivitas lain, air PDAM memang sangat dibutuhkan,” ujarnya.

Menurut Alwi, sejauh ini tidak sedikit laporan yang masuk ke pihaknya terkait kondisi air PDAM.  Selain keruh, kadang berbau. Percuma kalau hanya mengejar target, tapi kualitas air tidak diperhatikan. “Yang lebih baik baik itu target terpenuhi, kualitasnya juga baik,” tukasnya. Dia berharap upaya perbaikan, pemeriksaan dan perawatan menjadi perhatian PDAM untuk menjaga kualitas air.

 

Laporan: Gusnadi

Editor: Arman Hairiadi