KH Tengku Zulkarnain sendiri diundang dalam kapasitas sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk ikut dalam tabligh akbar yang akan digelar di Masjid Agung An-Nur, Sintang, Jumat (13/1). Dihubungi terpisah, Ketua I MUI Sintang, Kholidul Mufid menjelaskan, bahwa muslim di Sanggau, Melawi, dan Sintang, ingin pencerahan di tabligh akbar dengan menghadirkan Wasekjen MUI. “Dakwah murni tidak ada unsur politik apapun. Kita tidak ingin hubungan antarumat beragama terjadi gesekan,” kata Kholidul Mufid ditemui eQuator.co.id di Sekretariat MUI Sintang, Kamis (12/1).
Ia sangat menyayangkan penolakan kedatangan Wasekjen MUI di Sintang.
“Kita akan mengadakan rapat internal dengan bupati, Kapolres, dan wakil bupati. Agar bisa meredam dan tidak berkembang kemana-mana mengenai apa yang terjadi terhadap Wasekjen MUI di Sintang,” terang Kholidul.
Kata dia, yang juga Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sintang, “Saya rasa ini murni miskomunikasi dan informasi, mudah-mudahan hanya kesalahpahaman saja”.
Kholidul menginginkan hak-hak setiap warga negara untuk bisa berpergian kemana saja dihormati. “Sehingga kerukunan kita bisa saling terjaga dan Sintang tetap aman dan kondusif seperti biasanya,” harap dia.
Ia pun sudah menyampaikan kondisi ini kepada tamunya. “Beliau bilang saya, balik saja, walaupun saya kecewa,” ucapnya menyitir KH Tengku Zulkarnain.
Sementara itu, Bupati Sintang dr. Jarot Winarno kecewa dengan aksi penolakan terhadap KH Tengku Zulkarnain, di Bandara Susilo Sintang. “Sangat kita sayangkan ini terjadi. Kami saat ini segera melakukan rapat koordinasi bersama Forkopimda,” kata Jarot usai menghadiri pelantikan Ketua DAD Sintang di Gedung Pancasila (12/1).