eQuator.co.id – Pontianak-RK. Pemerintah Kota Pontianak akan melakukan percepatan pembangunan peningkatan kualitas permukiman kumuh 2017. Saat ini, wilayah kumuh di Pontianak 66 hektar dari total luas kota.
Wilayah kumuh berat 39,95 hektar dan kumuh sedang 26,11 hektar. Dibandingkan tahun 2014, penanganan wilayah kumuh saat ini jauh berkurang.
“Program-program yang ada dapat berjalan sesuai keinginan asal semua lini bergerak mensuport. Keterlibatan LPM, BKM dengan masyarakat akan banyak membantu pemerintah dalam upaya pengentasan wiayah kumuh,” terangnya Wakil Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Jumat (23/12).
Adapun dana yang dianggarkan untuk pengentasan wilayah kumuh di Pontianak tahun 2017 sebesar Rp3 miliar dari Kementerian PUPR. Beberapa wilayah kumuh yang menjadi konsen Pemkot saat ini adalah di Kecamatan Pontianak Utara, seperti di Kelurahan Siantan Tengah dan beberapa di Kecamatan Pontianak Timur.
“Pengerjaan jalan paralel Tambelan Sampit juga akan berlanjut di 2017 nanti. Pengerjaan kawasan Beting rencananya juga ditambah 2017 nanti,” pungkas Edi.
Dijelaskan Edi, pendapatan dan pendidikan yang rendah menjadi penyebab adanya wilayah kumuh.
“Pertama penghasilan penduduk rendah mendominasi. Selain itu Pendidikan dan keahlian yang dimiliki warga kurang,” katanya.
Untuk menangani pengentasan wilayah kumuh, Pemerintah Kota Pontianak sudah melakukan beberapa strategi.
“Dulu ada program kampung entertaimen projek, P2KP, perbaikan jalan lingkungan. Yang terbaru ini Kotaku yang ingin membuat nol persen wilayah kumuh. Program Kotaku sendiri anggarannya dibantu Pemerintah Pusat. Untuk program pendampingan dilibatkan pemerintah provinsi dan kota yang jadi projek penuntasan wilayah kumuh,” papar Edi. (fik)