eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Kendati tipis, penerimaan pajak Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kalimantan Barat (Kalbar) mengalami pertumbuhan. Ada lima sektor yang memberikan kontribusi besar terhadap penerimaan pajak tahun ini.
Kepala Kanwil DJP Kalbar, Farid Bachtiar, menjelaskan, target penerimaan pajak tahun 2019 sebesar Rp7,82 triliun. Meningkat 21,88 persen dari realisasi penerimaan tahun 2018 yang sebesar Rp6,5 triliun. Hingga September 2019, realisasi penerimaan pajak sudah mencapai Rp4,33 triliun atau 55,39 persen.
“Dapat dilihat meskipun pencapaiannya baru saparuh lebih. Namun bila dibandingkan tahun sebelumnya, realisasi penerimaan pajak mengalami pertumbuhan, sebab jika dibandingkan tahun 2018, pertumbuhan bruto sebesar 7,26 persen dan pertumbuhan netto 1,96 persen,” terangnya, kemarin.
Pertumbuhan penerimaan tersebut terjadi pada tiga jenis pajak. Yaitu PPh sebesar 8,47 persen, PBB 24,87 persen, dan pajak lainnya 11,95 persen. Sementara PPN dan PPn BM mengalami penurunan sebesar 6,32 persen.
“Dari keempat jenis pajak itu, PPh memberikan kontribusi terbesar, yakni 2,315 triliun dari total penerimaan hingga September 2019,” sebutnya.
Adapun lima sektor unggulan pajak ini. Total penerimaan sampai dengan September 2019 sebesar 74,88 persen. Tertinggi, sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor yang mencapai Rp1,13 Triliun. “Sementara penerimaan pajak di luar sektor unggulan adalah sebesar Rp1,08 triliun. Untuk,” ungkapnya.
Farid menjelaskan, di Kalbar terdapat sebanyak 5040 Wajib Pajak (WP). Kontribusi pajak mereka yang disetor sebesar Rp3,43 triliun, atau 79,34 persen dari total penerimaan hingga September 2019 sebesar Rp4,3 triliun. “5.040 WP tersebut terdiri dari WP domisili/pusat sebanyak 4.329 WP dan WP cabang sebanyak 711 WP,” tuturnya.
“WP penentu penerimaan status Pusat/Domisili yang wajib SPT sebanyak 4329 WP dan yang telah menyampaikan SPT PPh Tahun Pajak 2018 adalah sebanyak 3.771 WP dan yang belum menyampaikan SPT sebanyak 558 WP,” sambung Farid.
Laporan: Nova Sari
Editor: Arman Hairiadi