Penembakan Warnai Voting di California

Ilustrasi-NET

eQuator.co.id – Insiden maut mewarnai pesta demokrasi Amerika Serikat (AS). Selasa waktu setempat (8/11), penembakan terjadi di kawasan selatan Negara Bagian California. Tepatnya di dekat tempat pemungutan suara (TPS) di Kota Azusa, Los Angeles County. Di Kota Oakland, Alameda County, massa yang tidak puas atas kemenangan Donald Trump membakar boneka sang taipan dan mengacau di Bay Area.

Seorang lelaki tewas dan dua perempuan terluka dalam aksi penembakan di Azusa. Polisi memastikan bahwa insiden tersebut tidak memiliki kaitan dengan pilpres. ”Dia berada di bawah pengaruh kokain,” kata salah seorang kerabat pelaku yang diyakini sebagai laki-laki 45 tahun itu. Konon, pelaku yang tidak disebutkan namanya tersebut telah berbuat onar sejak Senin malam (7/11).

Sebelum beraksi di dekat TPS Azusa pada Selasa sore, pelaku menyerang anggota keluarganya. Setelah itu penduduk asli Azusa tersebut ganti melepaskan tembakan ke arah para tetangga atau siapa pun yang melintas di sekitar lokasi penembakan. ”Seorang lelaki berusia 77 tahun tewas di tangan pelaku,” kata Letnan John Corina, sheriff Los Angeles County.

Pelaku melanjutkan aksinya dengan menembak dua perempuan yang sudah lanjut usia juga. Dua perempuan berusia 65 dan 59 tahun itu terluka pada bagian wajah dan dada. Mereka lantas dilarikan ke rumah sakit karena kondisinya kritis. Seluruh korban adalah tetangga pelaku. Setelah menembak tiga orang, pelaku melihat polisi datang. Dia lantas menyerang petugas dan kabur.

”Dia menembak mobil kami dan terlibat baku tembak dengan petugas,” ucp Corina. Sempat terjadi aksi pengejaran terhadap pelaku yang berpakaian ala militer dan bersenjata lengkap itu oleh polisi di sekitar lokasi kejadian. Beberapa jam kemudian, tersangka ditemukan tewas di rumahnya. Konon, dia tewas akibat bidikan timah panas polisi.

Kericuhan di dekat TPS itu membuat para pemilih yang memberikan suara terganggu. Atas pertimbangan keamanan dan demi kepentingan penyelidikan, polisi lantas mengevakuasi para pemilih. TPS pun kemudian dialihkan ke tempat lain. Selama pemilihan berlangsung, TPS pengganti dijaga ketat polisi.

Masih di California, kericuhan juga pecah di Bay Arena. Selasa malam waktu setempat, sekelompok orang meluapkan amarah atas kemenangan Trump. Mereka menyerang sedikitnya satu toko dan memecahkan kaca jendelanya dengan batu. Mereka lalu membakar sampah dan ban bekas di kawasan pusat kota.

Tak jauh dari sana, mahasiswa juga berunjuk rasa di University of California. Mereka menolak kemenangan Trump. ”Anda bukan (warga) Amerika. Kamilah yang Amerika,” seru mereka sambil mengusung spanduk anti-Trump. Salah seorang pengunjuk rasa terserempet kendaraan saat berusaha memblokade jalan raya. (AFP/CNN/hep/c9/any)