Penanganan Air Limbah, Pemkot Harus Kerja Keras

2018, Kawasan Kumuh 60 Hektar Mesti Tuntas

LOKAKARYA. Wali Kota Pontianak Sutarmidji ketika memberikan sambutan dikegiatan Lokakarya Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Tingkat Kota Pontianak di Hotel Orchardz Perdana, Kamis (8/9) kemarin. Humas for Rakyat Kalbar

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Kawasan kumuh di Kota Pontianak tersisa sekitar 50 hingga 60 hektar. Oleh Pemerintah Kota Pontianak ditargetkan tuntas pada 2018.

“Saya inginnya tahun 2018 kawasan kumuh sudah tuntas semua supaya ketika memasuki Millennium Development Goals (MDGs) 2019 dengan program seratus nol seratus, kita bisa mewujudkannya,” ujar Wali Kota Pontianak H Sutarmidji SH MHum, Kamis (8/9) kemarin usai menghadiri Lokakarya Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Tingkat Kota Pontianak di Hotel Orchardz Perdana.

Dia optimis target tersebut bisa tercapai hingga dua tahun mendatang. Sebab, dalam kurun waktu satu tahun saja kawasan kumuh yang berhasil ditangani Pemkot Pontianak mencapai 15 hektar.

Adapun program 100-0-100 merupakan target yang ditetapkan dalam agenda membangun perumahan dan kawasan pemukiman, terdiri dari 100 persen akses air bersih, 0 persen wilayah kumuh dan 100 persen akses penduduk terhadap sanitasi yang layak.

Pemkot kata Midji berupaya mengentaskan kawasan kumuh dengan melakukan revitalisasi, baik itu pemukiman, saluran air, sanitasi hingga air bersih.

“Kalau sanitasi rumah tangga atau MCK, tidak jadi masalah. Tapi untuk penanganan air limbah itu yang harus kerja keras, bagaimana menangani supaya jangan sampai air limbah masuk di saluran-saluran primer,” kata Midji. (fik)