eQuator.co.id – PONTIANAK-SINTANG-MELAWI-KAYONG-RK. Pemungutan suara di TPS 012 Jalan Panglima Aim, Kelurahan Saigon, Kecamatan Pontianak Timur terhenti, Rabu (17/4). Rusaknya surat suara sempat dikaitkan dengan surat suara telah tercoblos duluan. Kekurangan surat suara di sejumlah TPS juga terjadi di Kabupaten Sintang.
Isu beredar, surat suara Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI (Pilpres) sudah tercoblos di TPS 012. Kerusakan surat suara berupa lubang kecil seperti bekas ditusuk jarum pada beberapa bagian kertas.
Ketua TPS 012, Safi’i menyebutkan, ada 93 kertas surat suara pilpres ditemukan rusak oleh petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). “Kalau ada yang tembus tidak kita gunakan. Kita anggap ini rusak. Lubang yang ada itu rata-rata ada pada setiap paslon,” jelasnya.
Dalam melaksanakan pemungutan suara di tempatnya, dia selalu melakukan pengecekan. Surat suara untuk pilpres juga dilakukan pemeriksaan. Dengan cara diterawang. Atas adanya temuan kerusakan tersebut, dia mengambil kebijakan bersama-sama petugas KPPS. Baik dari saksi dan Pengawas Pemilu. Apabila ada yang rusak, lalu dipisahkan. Dan dipastikan tidak akan disalah gunakan. “Kalau kita lihat biasa saja tidak ada lubang, jadi kalau mau lihat ada atau tidak lubangnya arahkan ke matahari, cukup halus, kayak jarum tapi tembus,” jelasnya.
Selaku Ketua KPPS, dia berharap masyarakat jangan sampai salah paham. Apalagi hingga beranggapan ada yang menguntungkan salah satu paslon. “Kadang kala ada diatas (luar kotak paslon, red), kadang kala ada di 01 dan kadang kala juga ada di 02, lubang – lubang halus itu. Ini memang surat suara rusak,” sebut dia.
Proses pemungutan suara yang sempat terhenti sebentar tersebut, lalu dilanjutkan setelah adanya tambahan surat suara.
Sementara seorang saksi salah satu partai politik di TPS 012, Juvernando menjelaskan, sejak pagi saat diketahui adanya surat suara yang rusak, petugas sudah memisahkan surat suara tersebut. “Jadi tidak ada kecurangan, karena saya sendiri sebagai saksi dari awal TPS baru mengeluarkan kotak KPU, saya sudah ada disini. Saya tahu benar apa yang dilakukan di TPS ini,” ujarnya.
Lanjutnya, saat itu ada beberapa surat suara yang dicoret oleh Ketua KPPS, karena dianggap rusak, disaksikan Bawaslu. Menurut dia, Bawaslu sebenarnya sudah melakukan hal yang tepat, meminta agar memisahkan surat suara rusak, dan setelah pemungutan akan dicoret.
Sementara itu, Bawaslu Kota Pontianak menepis adanya isu yang beredar, yaitu adanya kabar kertas surat suara pilpres sudah tercobloss di TPS 012 Jalan Panglima Aim.
Ketua Bawaslu Pontianak, Budhari menegaskan adanya dugaan tercoblos tersebut setelah ditelusuri itu, sebenarnya merupakan surat suara yang rusak. Disaksikan saksi dan tidak mengganggu proses pemungutan suara. “Bukan karena dicoblos, itu di anggap rusak dan pemungutan suara terus dilanjutkan,” ungkap dia.
Lanjut dia, dari hasil komunikasi yang dilakukan bersama PPK Pontianak Timur, ternyata kejadian seperti itu tidak 100 persen rusak. Walaupun rusak tetap tercover dengan surat suara orang yang tidak memilih. “Bukan dirusak oleh KPPS. Kalau dirusak itu harus pemungutan suara ulang (PSU),” tegasnya.
Selain itu, Bawaslu Pontianak juga mengklaim belum menerima dugaan pelanggaran, baik dari menjelang pemungutan hingga proses perhitungan suara di setiap TPS. Namun, ada beberapa catatan yang diterima, misalnya daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak ditempel. Karena itu memang DPT harus ditempel. “DPT harus ditempelkan dan dibagi ke saksi. Setelah diberitahukan oleh Bawaslu dan PTPS, akhirnya ditempel,” jelasnya.
Menurut dia, kemungkinan petugas KPPS yang kurang paham. Dan dia pun memastikan dalam pelaksanaan pemilu, dia menilai masih dalam keadaan kondusif. Sejak dimulai hingga ditutupnya proses pemungutan suara. “Belum juga ada laporan masuk,” ucapnya.
Budahri meyakinkan, pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu dalam mensukseskan pemilu ini telah dilaksanakan dari tahapan menjelang pemungutan dan perhitungan surat suara. “Dari malamnya sudah dilakukan patroli hingga jelang pelaksanaan,” sambung dia.
Selanjutnya, setelah ketika tahap perhitungan suara pihaknya akan full melakukan pengawasan. Mengingat waktu yang dibutuhkan yang cukup panjang. “Jadi kita tetap lakukan pengawasan dan kita tunggu kedatangan surat suara di PPK di Kantor Camat Pontianak Timur. Karena surat suara dikirim langsung ke kecamatan. Kami melakukan pemantauan bersama Pengawas Kecamatan dan Kelurahan,” pungkasnya.
Sedangkan Komisioner Bawaslu Kalbar, Mohammad mengungkapkan, hasil pengawasan pada hari pencoblosnan, memang ditemukan beberapa persoalan terkait teknis pelaksanaan pemilu. Seperti, adanya temuan sejumlah surat suara rusak di TPS 12 Jalan Panglima Aim. Akibatnya, proses pemungutan suara di TPS tersebut sempat dilakukan penundaan. “Surat suara yang rusak itu, menurut PKPU, itu kan harus diganti. Itu di TPS 12 di Pontianak Timur,”paparnya.
Namun, kendala tersebut bisa ditangani dengan cepat. Sehingga proses pemungutan suara bisa berjalan normal dan selesai dengan baik.
Beberpa kendala teknis ditemukan oleh KPU Kabupaten Sintang di lapangan saat pencobolosan berlangsung. Satu diantaranya surat suara yang kurang dibeberapa TPS.
Sedangkan Ketua KPU Sintang, Hazizah mengungkapkan, laporan dari TPS terkait ketersediaan surat suara, ada beberapa yang kurang. Berdasarkan SE 644 KPU, jika terjadi surat suara tertukar atau kekurangan surat suara, maka KPPS berkoordinaasi dengan PPS untuk menyisir surat suara di TPS terdekat. “Jadi kendala yang dihadapi itu dapat dengan sigap telah pihak kita antisipasi. Intinya dapat kita selesaikanlah dengan cepat kendala ini,” ujarnya.
Hazizah juga mengatakan, terkait permasalahan surat suara di Dapil 1 dan Dapil 6 seperti yang disampaikan Bupati Jarot, sebenarnya bukanlah tertukar, melainkan salah masuk saat pendistribusian. “Bukan tertukar, soalnya kalau tertukar tentu surat suara Dapil 1 ada di Dapil 6, tapi ini tidak. Hanya suarat suara Dapil 6 yang ada di Dapil 1,” jelasnya.
Jumlahnya, kata Hazizah ada sekitar 50. Seandainya surat suara itu tercoblos, maka masuk ke suara partai. “Semuanya sudah diselesaikan, tetap lanjut pencoblosan di sana,” jelasnya.
Sementara untuk daerah-daerah pedalaman, Hazizah mengatakan, sampai saat ini pihaknya blum mendapatkan info dari kawan-kawan tingkat PPK, jadi belum mengetahui kendala apa saja yang dihadapi daerah pedalaman tersebut. “Kita harapkan tidak terjadi kendala yang berartilah di sana. Saya juga berterimakasih kepada masyarakyang telah berpartisipasi untuk datang ke TPS untuk mengunakan hak suaranya,” jelasnya.
Ia juga mengatakan, proses penghitungan di tingkat TPS, dimulai pukul 13.00 WIB sampai selesai. Kemudian, ada penambahan pasca keputusan MK, dimana waktu proses penghitungan boleh ditambah 12 jam.“ Kalau ada masyarakat yang tiak puas atau ada maslaah yang dihadapi tdi TPS, silahkan hubungi Bawaslu,” jelasnya.
Sementara kalau ada kejadian khusus, mungkin yang dialami para saksi atau yang lainnya, KPU kata Hazizah memiliki formulir C2 untuk menindaklanjutinya. “Silakan diisi C2 itu, dan itu akan jadi pegangan untuk kita agar dapat ditindaklanjuti Bawaslu,” pungkasnya.
Sedangkan Komisioner Bawaslu Sintang, Dian Astinah mengakui, memang ada beberapa TPS yang kekurangan surat suara, namun hal tersebut sudah ditindaklanjuti oleh KPU Sintang. “Memang ada laporan ke kita, beberapa surat suara kurang, dan itu sudah kita ditindaklanjuti dengan memberikan informasi itu ke KPU. Bahkan KPU juga telah menindaklanjutinya,” ujarnya.
Sementara untuk kendala lain, juga ada laporan yang masuk ke pihaknya, seperti masyarakat yang mengunakan KTP-el yang tidak bisa dilayani TPS karena tidak memiliki A5. “Sebelumnya yang bersangkutan tidak mengurus A5. Kalau pakai KTP-el kan harus sesuai domisili, sementara yang bersangkutan bukan asli domisili di sini. Makanya harus pakai A5,” ujarnya.
Bawaslu, kata Dian juga memiliki pengawas di setiap TPS, diharapkannya dengan begitu dapat segera mengantisipasi kendala-kendala yang terjadi di pemilu ini. “Kami juga minta partisipasi masyarakat, mari sama-sama kita mengawasi di TPS masing-masing, apabila ada indikasi permasalahan bisa memberikan informasi kepada pihak kita,” pungkasnya.
Terpisah, Gubernur Kalbar, Sutarmidji melakukan pencoblosan surat suara Pilpres dan Pileg di TPS 009 Gang Waris, Jalan Tebu, Kecamatan Pontianak Barat, Rabu (17/4) sekitar pukul 08.30 WIB.
Menggunakan kemeja lengan panjang, mantan Wali Kota Pontianak dua periode itu, datang ke TPS bersama istri dan satu anak perempuannya. Diwawancarai usai mencoblos, Midji sampaikan optimismenya terhadap pesta demokrasi yang digelar serempak, 17 Aprlim 2019 kemarin berjalan aman, damai dan lancar. “Secara umum, tidak ada hal-hal gangunan. Pemilu ini hebohnya cuma di medsos saja. Pada tataran ini (saat hari pencoblosan, red) tenang-tenang saja,” katanya.
Pria yang karib disapa Midji itu juga meyakini, partisipasi masyarakat dalam memberikan hak pilih di Pileg dan Pilpres kali ini lebih baik. “Perkiraan saya, partisipasi masyarakat lebih 70 persen. Untuk kota ya. Di daerah lain mungkin lebih besar lagi,”ujarnya.
Ia berharap, khusus caleg-caleg yang terpilih nanti, bisa bekerja dengan baik, menjalankan tugas dan fungsinya sebagai wakil rakyat. “Jangan sampai sudah berjuang matian-matian begitu terpilih tidak memperjuangkan masyarakat,” pesanya.
Untuk diketahui, jumlah Daftar Pemilih Tetap di TPS 009 tersebut sebanyak 189 pemilih. Petugas KPPS setempat, Fathurahman mengatakan, pelaksanaan pemungutan suara di TPS 009 berjalan lancar. “Semua logistik aman. Tidak ada yang rusak. Perkiraan kita, pemungutan suara di TPS kita sini, jam 12.00 Wib, sudah selesai,” pungkasnya.
Prabowo Unggul Sementara
Pasangan Prabowo-Sandi unggul di TPS 03 desa Simpang Tiga, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara. Dari hasil penghitungan suara, pasangan 02 meraup dukungan 137 suara.
Sedangkan, petahana, Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin yang nomor 01 mendapat dukungan 74 suara. Sebanyak 12 suara dinyatakan tidak sah di TPS yang berada di dusun Semanai ini.
Sedangkan di TPS 02 desa Simpang Tiga, pasangan Prabowo-Sandi mendapat 132 suara. Perolehan ini, menempatkan pasangan PAS ini unggul tipis dari rivalnya Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin yang meraih 101 suara. Terdapat 6 suara tidak sah di TPS yang terletak di Dusun Siduk ini.
Informasi yang diterima di TPS 05 dusun Siduk, desa Simpang Tiga, lagi-lagi Probowo-Sandi dikabarkan unggul atas Jokowi-Ma’ruf Amin dengan perolehan suara 106 dan 71. Sefangkan 1 suara dinyatakan tidak sah.
Sedangkan TPS 01 dusun Siduk, desa Simpang Tiga, pasangan Prabowo-Sandi pun mendulang kemenangan telak dengan 170 suara dan 70 suara diraih pasangan 01. Terdapat 2 suara dinyatakan tidak sah.
Sedangkan di TPS 06 desa Simpang Tiga, Prabowo-Sandi meraup 97 suara. Unggul tipis atas Jokowi-Ma’ruf dengan 82 suara. Sebanyak 7 suara dinyatakan tidak sah.
Begitupun si TPS 04. Pasangan Prabowo-Sandi menang mutlak dengan 151 suara. Jauh unggul atas pasangan 01 yang meraih 48 suara. Sedangkan suara tidak sah sebanyak 13 suara.
Sementara itu, Ketua KPU Kayong Utara Rudi Handoko menjelaskan, untuk hasil Pilpres secara keseluruha di Kayong Utara belum dapat di ketahui. Karena untuk mengethui hasil perolehan suara termaksud hasil Pilpres, Scan pindai situng kemungkinan baru mulai besok, Kamis (18/4) setelah menerima salinannya.
Karena kata Rudi, proses penghitungan suara masih dilakulan oleh KPPS. Kemugkinan hingga larut malam baru dapat melakukan penyalinan.
Di bagian lain, terdapat coretan di surat suara DPRD Kabupaten di daerah kepulauan, tepatnya di Dapil 2 meliputi kecamatan Pulau Maya dan Kepulauan Karimata. Dengan adanya coretan itu, diinformasikan sempat membuat proses pencoblosan dibatalkan.
Menanggapi kabar ini, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kayong Utara, Rudi Handoko membenarkan adanya informaai itu. Ia mengatakan, berdasarkan informasi yang ia dapat di daerah Pulau Maya, diduga tejadinya coretan tersebut disebabkan beberapa hal. Namun hal tersebut tidak sampai menyebabkan pembatalan pencoblosan. “Sedangkan untuk Kepulauan Karimata, kita belum bisa konfir ya karena memang jarak jauh dan sinyal susah. Yang sudah bisa kita konfir itu ialah di Pulau Maya. Pulau Maya memang ada sedikit problem, karena ada surat suara yang ada tinta merah di ujung lipatan. Kemungkinan besar itu adalah tinta percetakan, bisa jadi juga saat pengsortiran kemarin itu, kan di lipat per sepuluh – sepuluh, mungkin pengsortiran itu untuk memudahkan yang mana di hitung mana ndak dikasinya tanda ceklis, seolah –olah itu angka 5,”terang Ketua KPU Kayong Utara Rudi Handoko dihubungi, Rabu (17/4).
Akibat hal tersebut diakuinya, hanya terhenti sebentar karena pihak di TPS meminta rekomendasi dari pihak Bawaslu, dan dari hasil rekomendasi pihak terkait maka pencoblosan kembali dilanjutkan, namun setiap temuan yang terjadi di beberapa TPS akan dicatat di dalam form kejadian khusus. “Jadi sempat agak berhenti sementara untuk meminta rekom Bawaslu seperti apa, setelah direkom Bawaslu kalau itu tidak merusak sampai menembus daftar caleg, dan itu juga bukan kode untuk disengaja untuk mengarahkan pemilih, ya artinya diperiksa sama –sama oleh KPPS dan PTPS dan itu cuma sekedar untuk memudahkan mereka menghitung jumlah saja, artinya tetap lanjut,” tambahnya.
Sejak pukul 13.00 WIB, di sejumlah TPS mulai melakukukan perhitungan suara hasil pencoblosan. Dimana perhitungan suara tersebut dimulai dengan menghitung hasil pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Dari pantauan di lapangan di Kabupaten Melawi, hingga pukul 15.15 WIB pasangan nomor urut 02 yakni Prabowo-Sandiaga Uno unggul di sejumlah TPS yang ada di dalam kota Nanga Pinoh.
Seperti yang ada di sejumlah TPS yang di Desa Paal Kecamatan Nanga Pinoh. Pada TPS 07 pasangan Prabowo-Sandi berhasil unggul dengan meraih 163 suara, sementara pasangan Jokowi-Ma’ruf sebanyak 77 suara. Pada TPS 19 pasangan nomor urut 02 tersebut jugaunggul dengan memperoleh 149 suara, sepentarapasangan nomor urut 01 hanya 61 suara.
Selanjutnya di TPS 25, pasangan 02 meraih 78 suara dan pasangan 01 sebanyak 55 suara. Pada TPS 08 pasangan hasil istima’ ulama itu juga unggul dengan perolehan suara 155 dan pasangan incumben memperoleh 87 suara.
Selanjutnya pada TPS 14, pasangan prabowo sandi juga unggul dengan perolehan suara 177 dan Jokowi-Amin 84 suara.
Semenatara pada TPS 11, Prabowo-Sandi memperoleh 135 dan Jokowi-Amin 94 suara. Begitu pula di TPS 24, Prabowo-Sandi juga unggul dengan perolehan suara 137 dan Jokowi-Amin 98 suara. Pada TPS 10 pun begitu, Prabowo-Sandi memimpin dengan angka 159 suara, sementara Jokowi-Amin 97 suara.
Begitu pula di TPS18, Prabowo-Sandi memperoleh hasil 154 dan Jokowi-Amin sebanyak 95 suara. Pada TPS 02 juga begitu, Prabowo-Sandi mendapat 129 suara dan Jokowi Amin 101 suara.
Namun ada pula di sejumlah TPS di Desa Paal yang merupakan salah satu desa yang menjadi pusat kota Nanga Pinoh ini yang perolehan hasilnya unggul pasangan nomor urut 01.
Yakni di TPS13. Pasangan Jokowi-Amin memperoleh 189 suara dan Prabowo-Sandi memperoleh 13 suara. Di TPS 16 Desa Paal juga begitu, Jokowi-Amin unggul dengan hasil 152 suara ddan Prabowo-sandi 124 suara.
Arif salah seorang warga Desa Paal mengatakan, dengan unggulnya hasil perolehan suara Prabowo-Sandi di sejumlah TPS di Desa Paal yang menjadi pusat kota Nanga Pinoh ini, tentu menjadi sample bahwa masyarakat sangat menginginkan perubahan.
“Namun kita belum tau di desa-desa yang berada di kecamatan lainnya,apakah Prabowo-Sandi juga akan unggul. Meskipun belum masuk semua, saya berkeyakinan untuk di Melawi ini pasangan Prabowo-Sandi akan unggul,” ucapnya.
Laporan: Maulidi Murni, Abdul Halikurrahman, Saiful Fuat, Kamiriluddin, Dedi Irawan.
Editor: Yuni Kurniyanto