eQuator – Putussibau-RK. Diduga drainase tak berfungsi baik, sehingga ketika intensitas hujan tinggi, pemukiman warga jalur lintas selatan, Kelurahan Kedamin Hulu Kecamatan Putussibau Selatan sering terendam air. Seperti beberapa hari lalu hujan yang mengguyur kota Putussibau dan sekitarnya juga menyebabkan pekarangan warga hingga teras rumah digenang.
Ketua RT.11/RW.04 Kedamin Hulu, Ismunadi mengatakan, genangan air yang masuk ke pekarangan warga bukan dikategori banjir. Kendati begitu, genangan air bisa bertahan 4-5 hari. “Kalau curah hujan tinggi bisa tergenang sampai 10 hari,” ungkap Ismunadi, Kamis (7/1).
Rumah langganan genangan air tersebut berada pada dataran rendah, ditambah kurang baiknya saluran air. Diperparah lagi dengan buruknya drainase. “Gorong-gorong terlalu kecil, diameternya sekitar satu meter. Posisi gorong-gorongnya juga tidak rendah sampai dasar, agak menggantung, sehingga air tidak bisa keluar maksimal,” bebernya.
Menurutnya, genangan air yang separah ini sudah berlangsung hampir tiga tahun, yakni sejak dimulainya pelebaran jalan lintas selatan. “Tapi kalau gorong-gorong dipasang hingga dasar posisinya dan sekitar 2-2,5 meter kemungkinan air akan lancar mengalir,” kata dia.
Ismunadi khawatir, jika pemasangan saluran air tidak ditata kembali akan memperparah lingkungan sekitar. Apalagi jika dilakukan pelebaran jalan bandara Pangsuma Putussibau. “Kami mengharapkan pemerintah daerah harus memikirkan drainasenya dulu sebelum membangun jalan itu nanti. Sehingga pemukiman warga tidak lagi terendam,” tandasnya. (dRe)