eQuator.co.id – Singkawang-RK. Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang ditunjuk oleh BPKP Kalbar sebagai pemerintah daerah (pemda) pertama yang melaksanakan Manajemen Risiko dengan menggunakan Aplikasi Penilaian Resiko di Bumi Khatulistiwa ini.
“Tim BPKP Perwakilan Provinsi Kalbar akan memfasilitasi seluruh perangkat daerah untuk melakukan manajemen risiko secara lebih mudah dengan menyediakan sarana dalam bentuk aplikasi secara online,” ujar Inspektur Kota Singkawang, Siti Kodam Mariana dalam keterangan pers yang diterima Rakyat Kalbar, Kamis (31/1).
Siti mengatakan, hal itu nantinya akan sangat membantu Pemkot Singkawang dalam melakukan identifikasi dan memitigasi risiko saat pelaksanaan program dan kegiatan oleh masing-masing perangkat daerah. “Aplikasi sudah disiapkan oleh BPKP. Hal ini patut kita apresiasi dan Pemerintah Kota Singkawang sangat berterima kasih kepada BPKP,” ucapnya.
Siti menjelaskan, aplikasi ini nantinya akan membantu para pemilik risiko untuk melakukan identifikasi risiko dengan lebih mudah. Karena melalui aplikasi ini, sudah tersedia begitu banyak pernyataan risiko.
“Kita tinggal memilih pernyataan risiko yang sesuai dengan program dan kegiatan yang kita laksanakan” katanya.
Menurutnya, penerapan aplikasi penilaian resiko di seluruh OPD Pemkot Singkawang diharapkan bisa lebih mudah dan lebih akurat dalam menyusun manajemen risiko. Sehingga dampak-dampak resiko yang ditimbulkan bisa ditekan seminimal mungkin.
Ia menjelaskan, sebagai upaya untuk dapat melaksanakan amanah Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalilan Intern Pemerintah (SPIP), salah satu unsurnya adalah penilaian resiko.
“Alhamdulillah Pemkot Singkawang ditunjuk sebagai pilot project dalam menyusun manajeman resiko dengan menggunakan aplikasi penilaian resiko,” katanya.
“Tindaklanjut dalam penerapan ini, BPKP akan melaksanakan bimtek yang diadakan mulai hari ini dengan peserta dari seluruh organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemkot Singkawang” katanya.
Ia menambahkan, dalam melaksanakan tugas dan fungsi, maka setiap tindakan yang diambil pasti berisiko. Baik itu risikonya kecil atau besar. “Karena itu kita perlu memanajemen risiko agar bisa mengurangi dan mengatasi risiko yang dihadapinya,” pungkasnya.(hen)