Pemkot Singkawang Siap Operasi Pasar Telur

Ilustrasi.NET

SINGKAWANG-RK. Menekan harga yang mulai naik, Pemkot Singkawang sudah menyiapkan 10 ton telur untuk persiapan warga muslim menyambut Idul Fitri. Operasi pasar telur ini rencanakan akan digelar Senin (27/6).

“Harga telur ayam saat ini mengalami kenaikan sebesar 8 persen, yang mana pada minggu lalu dijual Rp24 ribu per kilogram, sekarang menjadi Rp26 ribu per kilogram. Guna meringankan beban umat muslim yang akan menghadapi lebaran, kita akan melakukan operasi pasar telur,” ujar Kasi Bina Pasar dan Distribusi pada Disperindagkop dan UKM Singkawang, Helmi Aswandi, Minggu (26/6).
Ada sepuluh titik yang akan dijadikan sasaran operasi pasar telur. Di wilayah Singkawang Selatan yang dakan di pusatkan di Kantor Lurah Sedau, Kantor Camat Singkawang Selatan, dan Kantor Lurah Pangmilang.
Di Singkawang Utara, di pusatkan di Kantor Camat Singkawang Utara dan Kantor Lurah Setapuk Besar Hilir. Untuk wilayah Singkawang Barat di Kantor Camat Singkawang Barat. Singkawang Tengah, di Kantor Camat Singkawang Tengah dan lapangan Tarakan. Sedangkan di Singkawang Timur, operasi pasar di pusatkan di Kantor Lurah Maya Sofa dan Kantor Camat Singkawang Timur.

“Operasi pasar ini akan kita gelar serentak dalam sehari,” katanya.
Helmi mengatakan pada operasi pasar telur ini, Pemkot Singkawang akan mensubsidi sekitar Rp5 ribu per kilogram.

“Subsidi Rp5 ribu ini ditetapkan pada saat harga telur mencapai Rp25 ribu, dengan demikian, masyarakat cukup membayar Rp20 ribu per kilogram,” pungkasnya.

Tidak hanya telur, menjelang H-9 Idul Fitri, sejumlah kebutuhan pokok di kota Singkawang terus mengalami kenaikan. Diantaranya gula pasir yang sebelumnya Rp16 ribu per kilogram naik menjadi Rp17 ribu per kilogram. Kendati begitu, ada beberapa bahan pokok terjadi penurunan harga, seperti wortel.

“Wortel saat ini di jual dengan harga Rp26 ribu. Sementara pada minggu lalu masih Rp35 ribu per kilogram, penurunan harga wortel sebesar 35 persen,” katanya.
Kemudian ayam ras atau potong berat 1,5 kilogram belum mengalami perubahan. Saat ini masih dijual dengan harga Rp45 ribu per ekor.
“Kepada masyarakat yang menghadapi lebaran, jadilah konsumen yang bijak. Artinya, belilah barang sesuai kebutuhan dan hindari aksi borong atau menimbun,” imbau Helmi.

Laporan: Suhendra

Editor: Arman Hairiadi