eQuator.co.id – Pontianak-RK. Kendati petugas Fardhu Kifayah tidak pernah mengharapkan imbalan dalam menjalankan tugasnya, tapi Pemkot memberikan bantuan transportasi kepada 170 orang-orang yang mengurus jenazah se-Kota Pontianak, Senin (20/6) di Aula Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Kantor Wali Kota. Masing-masing menerima sebesar Rp1,8 juta untuk satu tahun.
Wali Kota Pontianak, H Sutarmidji SH MHum mengatakan, bantuan ini sebagai penghargaan dan pembinaan Pemkot terhadap petugas Fardhu Kifayah. Pasalnya, mereka telah memberikan pelayanan kepada umat khususnya dalam memenuhi syariat Islam kepada yang meninggal dunia. “Petugas Fardhu Kifayah dalam memandikan jenazah, ada hal-hal yang harus diperhatikan terutama bagaimana memperlakukan jenazah,” katanya saat menyerahkan bantuan.
Midji mencontohkan, ketika memandikan dan mengkafani jenazah perempuan, terkadang dalam ruangan masih ada kaum laki-laki yang melihat. Menurut dia, hal tersebut jangan sampai terjadi.
“Sebaliknya, jenazah laki-laki juga jangan sampai terlihat oleh kaum perempuan ketika dimandikan dan dikafani. Itu hal yang sepele tetapi harus diperbaiki,” imbaunya.
Terkadang, ada juga yang membiarkan pihak keluarga almarhum atau almarhumah mencium kening atau pipi jenazah. Akibatnya tetesan air mata jatuh mengenai wajah jenazah yang sudah dimandikan dan dikafani.
“Walaupun itu sepele tetapi dari segi adab juga perlu jadi perhatian. Itu yang diberikan pemahaman kepada mereka supaya dilaksanakan,” ujarnya.
Ketika memilih orang untuk membantu petugas Fardhu Kifayah mesti benar-benar yang bisa dipercayai untuk menjaga kerahasiaan dari jenazah.
“Jangan sampai ada hal-hal yang tidak pas dari jenazah, kemudian diceritakan kepada orang lain, itu tidak boleh. Lebih baiknya lagi cari dari kalangan keluarga,” pesan Midji.
Sementara itu, Sujarwati, salah seorang petugas Fardhu Kifayah berterima kasih atas perhatian Pemkot.
“Saya sangat terbantu dengan adanya bantuan ini sebab dalam memandikan jenazah, kita tidak mengharap imbalan dari pihak keluarga mendiang,” kata
Warga Jalan Selat Panjang Kelurahan Siantan Hulu Kecamatan Pontianak Utara berusia 57 tahun ini mengaku sudah lama sebagai pengurus jenazah. Ketika ada yang meninggal dunia, biasanya ia ditelepon atau ada yang langsung datang ke rumahnya untuk diminta mengurus Fardhu Kifayah.
“Saya sudah pernah mengikuti pelatihan Fardhu Kifayah yang digelar Pemkot. Tetapi kalau ada pelatihan lagi, saya akan ikut untuk penyegaran kembali,” tutur Sujarwati.
Laporan: Gusnadi
Editor: Arman Hairiadi