Pemkab Ingin Bandara Liku Paloh Jadi Bandara Perintis

RAKOR. Bupati Sambas H. Atbah Romin Suhaili Lc bersama Asisten II Setda dan Kadis Perhubungan melakukan rapat koordinasi rencana pengelolaan Bandara Liku Paloh Sambas di ruang rapat Disfaskon AU, Gedung Soewoto Soekendar, di Mabes TNI AU Cilangkap Jakarta Timur, belum lama ini. (HUMAS for RK)

eQuator.co.id – SAMBAS-RK. Pemkab Sambas menginginkan agar pengelolaan Bandara Liku Paloh ke depannya bisa mengakomodir penerbangan perintis, guna menunjang pembangunan dan kemajuan Kabupaten Sambas.

 

Untuk mewujudkan hal itu, Bupati Sambas didampingi Asisten II Setda Kabupaten Sambas, Kadis Perhubungan Kabupaten Sambas melakukan rapat koordinasi rencana pengelolaan Bandara Liku Paloh Sambas di ruang rapat Disfaskon AU, Gedung Soewoto Soekendar, Mabes TNI AU Cilangkap Jakarta Timur, belum lama ini.

 

“Pemkab Sambas mengajukan permohonan pemanfaatan Bandara Liku Paloh sebagai Bandara Perintis kepada Kemenhub guna menunjang pembangunan dan kemajuan Kabupaten Sambas. Hasil pertemuan di sini, diperlukan persyaratan yaitu kesepakatan bersama dengan TNI AU tentang penggunaan bersama BMN TNI AU untuk Bandara Perintis Liku Paloh,” kata Atbah.

 

Hasil pertemuan itu mendapat restu positif dari pemerintah. Rapat yang dipimpin Kadisfaskon AU, Marsekal Pertama TNI Ir Muchtar Mawardi diikuti Tim Aset TNI AU Koops AU I, Lanud Supadio, Ditjen Perhubungan Udara, Pemerintah Provinsi Kalbar dan Pemkab Sambas, mendapat dukungan TNI AU dan Kemenhub RI.

 

“TNI AU dan Kemenhub RI pada prinsipnya mendukung rencana pembangunan dan operasional Bandara Liku Paloh oleh Pemkab Sambas dan Pemprov Kalbar,” jelasnya.

 

Tindak lanjut dari pertemuan di Cilangkap ini akan disusun kesepakatan bersama antara TNI AU, Pemprov Kalbar, Pemkab Sambas dan Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub RI.

 

Kesepakatan tersebut terkait tentang penggunaan BMN TNI AU Lanud Supadio di Liku Paloh sebagai Bandara Liku Paloh untuk kegiatan penerbangan perintis di Kabupaten Sambas mencakup areal lahan seluas kurang lebih 5,9 hektar.

 

“Pemkab Sambas akan menghibahkan tanah yakni pada tahap II seluas kurang lebih 8,3 hektar yang saat ini di atasnya telah berdiri bangunan kantor BASEOPS, Apron sebagian Taxiway dan Barak Paskhas AU,” ujarnya.

 

Bupati berharap keberadaan bandara tersebut tidak hanya berperan sebagai prasarana pertahanan dan keamanan Negara, Tapi bisa digunakan sebagai prasarana penunjang transportasi udara atau penerbangan perintis.

 

“Sehingga dapat memperpendek waktu dari dan ke wilayah Kalimantan Barat khususnya ke Kabupaten Sambas dan sekitarnya,” ungkapnya.

 

Kadis Perhubungan Kabupaten Sambas Ir H Fery Madagaskar yang ikut pada pertemuan itu menambahkan, penyusunan draft kesepakatan bersama dan draft perjanjian hibah akan diselesaikan dalam waktu satu minggu terhitung setelah pelaksanaan rapat di Cilangkap. Kemudian direncanakan penandatanganannya minggu ke empat bulan Juni 2019.

 

“InsyaAllah tim teknis kita akan bekerja semaksimal munkin agar apa yang kita rencanakan ini sesuai rencana. Mohon dukungan dan doanya,” pungkasnya.

 

Laporan : Ari Sandi

Editor : Indra