Pemimpin Agama Jangan Keluar Jalur

PEMUKULAN GONG. Gubernur Kalbar, Cornelis memukul gong tanda dibukanya Konfrensi ke-XVIII Gereja Kemah Injil Indonesia Kalbar, Senin (6/6) di Rumah Retreat Tirtaria, Kubu Raya. Isfiansyah-RK

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK.  Gubernur Kalimantan Barat, Drs Cornelis MH meminta para pemimpin agama menjalankan ajarannya sesuai aturan. Jangan sampai ada yang keluar jalur.
“Tidak ada ajaran agama yang keluar dari jalur. Kalau keluar jalur, akan dibubarkan. Pendeta harus memahami bagaimana melakukan pembinaan umat, jangan melenceng dari Injil, karenanya harus berpegang teguh pada Injil yang sudah diakui negara, bukan Injil ngarang-ngarang,” katanya saat membuka Konfrensi ke XVIII Gereja Kemah Injil Indonesia se-Kalimantan Barat di Rumah Retret Tirtaria Kubu Raya, Senin (6/6) sore.
Demikian juga orang beriman, kata Cornelis bukan hanya berdoa dan rajin ke gereja. Tapi, bagaimana umat benar-benar takut Tuhan Yesus. “Bagaimana kita saling toleransi, jangan mentang-mentang lalu menjadi Farisi,” ujarnya.
Menurut Gubernur tantangan gereja ke depan bagaimana menerapkan ajaran Injil dalam kehidupan sehari-hari. “Karena kantong-kantong kemiskinan, putus sekolah, angka harapan hidup rendah di daerah Kristen baik itu Katolik maupun Protestan. Para pendeta selain ceramah soal surgawi, berikan dorongan kepada masyarakat, lahan tanah dimanfaatkan untuk ditanam bahan pangan jangan sampai cabe pun harus membeli, kalau yang sudah waktunya anak usia sekolah ya sekolah,” imbaunya.
Gereja harus dimanajemen dengan baik, begitu juga umat. “Sehingga kita tidak lagi menemukan angka kemiskinan yang besar. Saya mau titip pada Bapak ibu dan saudara-saudara pengurus gereja dari pusat sampai kampung, agar anak-anak jangan terlibat Narkoba, seks bebas,” pesan Cornelis.
Di tempat sama, Ketua Badan Pengurus Pusat GKII, Pdt. Dr.Daniel Ronda, mengatakan GKKI bukan Ormas tapi merupakan organisasi illahi yang dipimpin Tuhan Yesus. Sehingga ke depan menjadi sebuah organisasi yang profesional, akuntabel, transparan, berjejaring baik di dalam maupun di luar negeri. “Yang membawa kesejahteraan para penggereja serta mempercepat perluasan pelaksanaan misi dan pertumbuhan gereja GKII,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua GKII Kalbar, Senan Beriang, menuturkan Konfrensi berlangsung 6-10 Juli.  Konfrensi ini digelar lima tahun sekali untuk pergantian pengurus. Konfrensi ini diikuti perwakilan Pengurus Umat seluruh Kalbar, yakni 10 daerah kerja diantaranya Pontianak, Sintang, Ketungau, Tanah Pinoh dan Kapuas Hulu. “Tiga agenda penting, untuk evaluasi program Misi dan penginjilan. Pembinaan warga gereja, dan memilih penurus wilayah GKII Kalbar lima tahun mendatang,” jelasnya. (fie)