Pembangunan SMKN 2 Rasau Jaya Bermasalah

Supplier Tak Dibayar Tekor Rp700 Juta

MEUBELER. Belum dibayar, meubeler berupa kursi dan meja belajar SMKN 2 Rasau Jaya ditarik kembali oleh supplier, Senin (6/3). ABDULLAH FOR RAKYAT KALBAR

eQuator.co.idSungai Raya-RK. Pembangunan SMKN 2 Rasau Jaya di Desa Bintang Mas, Kecamatan Rasau Jaya, Kubu Raya menuai masalah. Supplier pembangunan SMK merasa dirugikan, mengancam akan melaporkan kasus pembangunan sekolah negeri itu ke aparatur penegak hukum.

Bahkan supplier yang menyediakan bahan bangunan itu sudah menarik kembali meubeler di SMKN 2 Rasau Jaya, karena belum dibayar oleh Dinas Pendidikan Kubu Raya. “Kami kecewa dengan kinerja Dinas Pendidikan Kubu Raya. Semua pekerjaan pembangunan SMK 2 Rasau Jaya itu sudah kami bangun dengan baik. Namun hingga saat ini kontraktor pembangunan SMK itu belum membayar material dari kami. Alasannya karena kontraktornya belum menerima pembayaran dari Dinas Pendidikan Kubu Raya,” kata Abdullah, supplier pembangunan SMK 2 Rasau Jaya, Selasa (7/3).

Abdullah menjelaskan, pembangunan SMKN 2 Rasau Jaya dianggarkan Rp2,5 miliar. Sumber dananya dari Kementerian Pendidikan yang digelontorlan melalui Dinas Pendidikan Kubu Raya tahun 2016. Saat ini SMK sudah rampung dibangun hanya menggunakan dana Rp1,4 miliar.

“Dari total jumlah dana yang sudah terpakai itu, Rp700 juta uang kami belum dibayar. Kami punya bukti kuitasi pengambilan material. Namun uang tersebut tidak mau dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Kubu Raya,” kesal Abdullah.

Dikatakan Abdullah, pihaknya sudah mengambil meubeler (meja-kursi) pelajar, karena belum dibayar. Bahkan bangunan SMK yang menggunakan material darinya juga belum dibayar.

“Kami merasa dijebak. Bisa saja kami membongkar bangunan sekolah tersebut, karena materialnya dari kami dan belum dibayar,” tegas Abdullah.

Abdullah mengaku sudah menyurati lembaga hukum dan instansi terkait di Kubu Raya. Surat itu terkait masalah pembongkaran bangunan sekolah yang materialnya belum dibayar.

“Kita sudah surati kepolisian, kejaksaan dan Pemkab Kubu Raya. Jangan salahkan kami, kalau bangunan sekolah itu kita bongkar, karena kami sudah menyurati semua lembaga sebagai bentuk pemberitahuan atas pembongkaran itu,” ungkap Abdullah seraya berharap masalah ini segera diselesaikan oleh Dinas Pendidikan Kubu Raya. (amk)