Pelindo II akan Bangun Pelabuhan Internasional di Kalbar

Ilustrasi.NET

eQuator – Meskipun tidak masuk dalam rencana strategis dan kinerja (Renstra) 24 pelabuhan tol laut di Indonesia, pelabuhan internasional yang direncanakan dibangun di kawasan Pantai Kijing, Kabupaten Mempawah dipastikan akan dibangun.

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi Kalbar, Anthony Runtu memastikan, pelabuhan internasional yang rencananya dibangun di kawasan Pantai Kijing, Kabupaten Pontianak positif dibangun.

Menurutnya, dalam pembangunan pelabuhan ini bukanlah membangun pelabuhan baru, melainkan pengembangan dari pelabuhan yang ada di Kota Pontianak.

“Sebenarnya yang akan membuat pelabuhan ini adalah swasta. Yaitu Pelindo II dan pelabuhan yang ada di sana itu pengembangan dari Pelabuhan Pontianak. Memang buatnya baru, tapi ini pengembangan,” ucap Anthony Runtu di Pendopo Gubernur Kalbar, Senin (23/11).

Ia menjelaskan, dilakukan pengembangan pelabuhan di wilayah Pantai Kijing, Kabupaten Pontianak tersebut, karena melihat kondisi Pelabuhan Pontianak yang dipandang sudah tidak memungkinkan lagi untuk dilakukan pengembangan.

“Sehingga dialihkan oleh Pelindo II atau ditambah fasilitasnya dengan membangun atau mengembangkan di wilayah Pantai Kijing, Kabupaten Pontianak,” paparnya.

Menurutnya, untuk studi kelayakan (FS) termasuk perencanaan detail dan Amdal juga sudah ada. “Saya tidak tahu persis kapan akan launching. Namun informasi yang didapat dan sudah ada kunjungan pejabat terkait beberapa waktu yang lalu, tidak lama lagi akan di- launching,” timpalnya.

Anthony menambahkan, dalam pembangunan pelabuhan internasional ini murni menggunakan dana dari swasta yaitu Pelindo II, sedangkan Pemerintah Provinsi Kalbar dan Pemerintah Kabupaten Mempawah hanya memfasilitasi.

Sebelumnya, anggota Komisi V DPR RI, Lasarus mengatakan, memang beberapa waktu yang lalu, saat Presiden Jokowi melakukan kunjungan di Kalbar dikatakan bahwa untuk pelabuhan yang akan dikembangkan ada dua. Pertama di kawasan Pantai Kijing dan lepas pantai sisi daratnya Pulau Temajo yaitu Pelido yang akan ditangani.
“Ada dua yang dikembangkan untuk pelabuhan. PT Pelindo sudah tertarik, bahkan dalam pertemuan Dirut Pelindo saat itu bersama Menko Maritim juga disepakati Pelabuhan Pengelohan CPO,” ucap Lasarus.

Ia menjelaskan, dengan akan dibangunnya pelabuhan tersebut tentunya akan berdampak positif bagi Kalbar. Terlebih lagi kawasan pelabuhan ini nantinya akan digunakan untuk pabrik Cruid Palm Oil (CPO) atau minyak mentah kelapa sawit.

“Selama ini kalau mau ekspor maka mesti ke Dumai atau keluar dari Kalimantan dulu. Masuk ke pelabuhan mereka, dari pelabuhan mereka baru diekspor ke keluar,” ulasnya.

Sementara itu, Lasarus berpendapat, penghasil terbesar untuk CPO wilayah Kalimantan sudah mengalahkan Sumatera. Sehingga beberapa waktu yang lalu juga telah disepakati Presiden Jokowi, yang tadinya Pelabuhan Maloi Kaltim yang akan dijadikan untuk CPO, namun akhirnya dipindahkan ke Kalbar.

“Dengan pertimbangan bahwa luas perkebunan di Kalbar lebih luas dari pada yang ada di luar Kalbar. Mudah-mudahan dengan pembangunan ini akan berdampak besar untuk kemajuan Kalbar,” harapnya.

Menurut Lasarus, diketahui yang akan membangun pelabuhan internasional tersebut murni investasi swasta yaitu PT Pelindo. “Sehingga kalau untuk pelabuhan, pemerintah sendiri sebenarnya kalau Pelindo sudah menyiapkan fasilitas yang cukup, saya rasa tidak perlu membuat pelabuhan lain. Karena itu dinilai lebih dari cukup,” paparnya.

Kata Lasarus, maket plan-nya sangat bagus sekali. Bahkan, pelabuhan tersebut nantinya sudah siap menampung CPO dari seluruh Kalimantan. Karena industri hilir perkebunan sawit sendiri akan dibuat di Kalbar. “Jadi hulu hilir di olah dulu baru di bawa keluar sehingga seluruh industri akan dikembangkan di Kalbar dan diolah dulu di sini,” ujarnya.

Reporter: Isfiansyah

Redaktur: Andry Soe

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.