eQuator.co.id – SIMPANG HILIR-RK. Diduga sebagai bandar Narkotika dan Obat-obatan Terlarang (Narkoba) terbesar diKabupaten Kayong Utara (KKU), Pasangan Suami Istri (Pasutri) berinisial SB, 68 dan MN, 35, berhasil ditangkap di Desa Medan Jaya, Kecamatan Simpang Hilir, Rabu (26/12).
Mengetahui kejadian ini, Wakil Bupati (Wabup) Kayong Utara, H Effendi Ahmad SPdI meminta kepadaaparat kepolisian, serius memberantas Narkoba di Kayong Utara.
Ia juga mengharapkan pihakkepolisian tidak mentolerir siapapun yang terlibat Narkoba di Negeri Bertuah (julukan Kayong Utara) ini. “Narkoba ini bukan hanya merusak generasi sekarang, tapi generasi yang akan datang,” kata Effendi diKantor Bupati Kayong Utara, Kamis (27/12).
Diharapkannya, Polisi mengusut tuntas dan menindaktegas para pengedar. “Sedangkan kalau pemakaiNarkoba, mungkin masih bisa direhabilitasi,” kata Effendi.
Ia juga menyarankan supaya pihak kepolisian dan pemerintah daerah gencarmemberikan penyuluhan kepada para pelajar, terkait bahaya Narkoba. Supaya menimbulkan kesadarangenerasi muda, kalau Narkoba itu barang haram dan berbahaya.
“Ketika sadar akan bahaya dan haramnya Narkoba, diyakini para generasi muda tidak akanberhubungan dengan barang haram. Jadi walaupun barangnya ada, tapi kalau tidak ada yang beli,mereka para pengedar juga tidak bisa menjualnya,” kupas Effendi.
Dikatakannya, bahaya Narkoba bukan hanya mempengaruhi fisik, psikologis, tetapi juga lingkungan sosialnya.Menghancurkan sendi-sendi kehidupan.
Bahaya Narkoba terhadap fisik, seperti gangguan pada sistem saraf (neurologis), jantung danpembuluh darah (kardiovaskuler), kulit (dermatologis), paru-paru (pulmoner), hingga sering sakit kepala. Disertai juga mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati, daninsomnia.
Juga menyebabkan gangguan terhadap kesehatan reproduksi, yaitu gangguan pada endokrin, seperti penurunan fungsihormon reproduksi (estrogen, progesteron, dan testosteron), serta gangguan fungsi seksual.
Kemudian menyebabkan gangguanterhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid).
“Bagi pengguna Narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian,risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV,” kata Effendi.
Narkoba bisa berakibat fatalketika terjadi overdosis, yaitu konsumsi Narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya.”Overdosis bisa menyebabkan kematian,” ingat Effendi.
Ia menerangkan, bahaya Narkoba terhadap psikologi, berupa kerja lamban dan ceroboh, sering tegang,dan gelisah. Hilang rasa percaya diri, apatis, pengkhayal, dan penuh curiga.
Kemudian agitatif, menjadi ganas dan
tingkah laku yang brutal. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal, dan tertekan. Cenderung menyakiti diri,perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.
“Bahaya Narkoba terhadap lingkungan sosial, berupa gangguan mental, anti-sosial dan asusila,dikucilkan oleh lingkungan, merepotkan dan menjadi beban keluarga, pendidikan terganggu, serta masa depan suram,” terang Effendi.
Reporter: Kamiriluddin
Redaktur: Andry Soe