-ads-
Home Ekonomi Pastikan Stok dan Kesehatan Hewan Kurban

Pastikan Stok dan Kesehatan Hewan Kurban

Andalkan Pasokan Lokal dan Luar Kalbar

ilustrasi.net

eQuator.co.idPONTIANAK-RK. Seperti tahun-tahun sebelumnya, menjelang Idul Adha, kebutuhan hewan kurban akan meningkat dibanding dengan hari biasanya. Yaitu kambing dan sapi.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Kesehatan Hewan Kalbar, Abdul Manaf, memastikan stok hewan kurban tahun ini akan terpenuhi.

“Terkait persiapan hewan kurban pada Idul Adha akan datang saya pastikan cukup,” katanya kepada Rakyat Kalbar kemarin.

-ads-

Untuk pasokan hewan kurban, pihaknya tidak hanya mengandalkan sapi lokal. Juga mendatangkan dari penggemukan sapi di Pangkalanbun. “Sama halnya dengan kambing, kalaupun kita mendatangkan dari luar, tapi tidak banyak,” jelasnya.

Manaf juga akan memastikan kesehatan hewan kurban. Pihaknya telah membentuk tim pengawasan kesehatan untuk hewan kurban.

“Hal ini sebagai upaya untuk mencegah adanya indikasi penyakit hewan kurban. Tim bukan baru tahun ini dibentuk, namun sudah dari tahun-tahun sebelumnya. Tim ini dibentuk bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Kesehatan Hewan Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya. Sebab kawasan ini biasanya lebih banyak permintaan hewan kurban.

“Namun untuk di kabupaten lainnya, kita berharap Pemda setempat juga turut membentuk tim pengawasan kesehatan hewan,” imbuhnya.

Dia juga akan memastikan kesehatan hewan kurban yang didatangkan pedagang dari luar Kalbar. “Pastinya di karantina terlebih dahulu ketika hendak masuk ke Kalbar,” jelasnya.

Manaf memprediksikan jumlah hewan kurban yang dibutuhkan Kalbar tahun ini tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Yaitu dikisaran 2.000 ekor. Tidak lebih. Baik sapi maupun kambing.

“Tidak terjadi peningkatan yang signifikan, kita merekomendasaikan sekitar 2.000 ekor hewan kurban,“ terangnya.

Kendati begitu kata dia, tinggi tidaknya permintaan hewan kurban, biasanya juga dipengaruhi harga komoditas unggulan di Kalbar. Misalnya meningkatnya harga kooditas karet, sawit, lada dan lainnya.

“Sekarang nilai komoditi ini turun. Jadi saya fikir ada pengaruhnya. Namun seberapa besar saya juga tidak bisa memprediksikan,” demikian Manaf.

 

Laporan: Nova Sari

Editor: Arman Hairiadi

Exit mobile version