Pasca-Pemilu, Situasi di Kalbar Aman

SAMBUTAN. Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono saat memberikan arahan pada acara silaturahmi kebangsaan, Kamis (2/5) pagi--Polda Kalbar for RK

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Situasi pasca-pemilu di Kalimantan Barat sampai saat ini masih dalam keadaan aman dan lancar. Meski demikian, tentu ada permasalahan yang dihadapi. “Meskipun semua berjalan lancar, namun dalam pemilu kemarin ada kurang lebih 41 permasalahan yang ditangani. Semuanya dapat dikelola, sehingga semuanya harus diselesaikan sesuai undang-undang,” kata Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono saat menghadiri acara silaturahmi kebangsaan di Gedung Rektorat Universitas Tanjungpura Pontianak, Kamis (2/5) pagi.

Kapolda menyoroti banyak sekali isu, informasi dan berita bohong yang mempengaruhi stabilitas keamanan. Maka dari itu, dia mengingatkan semua kalangan termasuk kaum milenial bisa memilah bahkan meluruskan segala informasi yang ada. Serta mencerahkan kepada masyarakat agar tidak mudah percaya setiap informasi yang diterima. Agar keamanan dan kenyamanan di Kalbar terus terjaga.

Ia melanjutkan, era globalisasi tidak bisa dihambat. Oleh karenanya semua kalangan harus menyikapi segala perubahan dengan tidak mengubah budaya Indonesia. “Mari kita jaga dan satu jengkal tanah pun tidak boleh direbut oleh siapapun. Negara Indonesia harus tetap ada, Kalimantan Barat harus ada selama-lamanya,” ujarnya.

Bahkan, sambung Kapolda, ada satu prediksi dari dunia bahwa tahun 2025 ke atas ada 4 negara yang tingkat ekonominya sangat tinggi. Dan ada 10 negara yang masyarakatnya sangat maju.

“Indonesia masuk dalam kategori 10 itu. Mari kita buat komitmen, memanfaatkan masa belajar ini dan timbalah segala ilmu. Namun jangan sampai mempengaruhi budaya Indonesia kita. Budak (anak, red) Kalbar, harus punya mental baja dan mental seorang pemimpin, jangan jadi mental ayam sayur atau ayam petelur,” ajaknya.

Lanjut dia mengatakan, zaman memang semakin berkembang. Namun harus tetap berpegang teguh pada benteng dan landasan sebagai warga negara. Yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan UUD 1945 serta NKRI.

“Pancasila jangan lagi diperdebatkan. Pancasila sudah teruji, karena dengan Pancasila kita rukun dan damai. Sadar atau tidak sadar, Pancasila sudah merasuk kedalam sanubari kita, jadi jangan diperdebatkan,” tegas Kapolda.

“Pemilu telah usai, mari kita berkomitmen untuk merajut kembali tali persaudaraan pasca-pemilu. Segala bentuk perbedaan pandangan dari pilihan politik yang membuat sekat-sekat kini dibongkar hingga semua kembali bersatu,” ajaknya.

Ia mengatakan, KPU sebagai lembaga independen yang akan secara resmi mengumumkan siapa yang terpilih dalam kontestasi Pemilu 2019 ini. KPU sebagai lembaga independen harus tetap dikawal. Sehingga bisa menyelenggarakan pemilu dengan aman dan lancar dan siapa pun yang terpilih nantinya harus didukung dengan baik.

“Sambil menunggu perhitungan di tingkat KPUD, mari terus kita gelorakan, kita gaungkan, kita dengungkan, keamanan ini yang merupakan kebutuhan dasar kita bersama. Sehingga dengan menciptakan rasa aman di sekitar kita ini, semua aktivitas, semua agenda baik secara perorangan sampai dengan agenda kita semua bersama di tingkat provinsi Kabupaten/kota dan kecamatan/desa semua dapat terlaksana,” pungkasnya.

Laporan: Andi Ridwansyah

Editor: Ocsya Ade CP