eQuator.co.id – Pontianak-RK. Pemerintah Kabupaten Sambas diharapkan segera melakukan komunikasi politik dengan Pemerintah Pusat guna membahas pembangunan di Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalbar.
Pasalnya, hingga detik ini kawasan di ujung ‘Bumi Borneo Barat’ itu masih belum sepenuhnya tersentuh pembangunan. Padahal, apabila dibangun secara serius maka kawasan tersebut mampu menjadi destinasi wisata unggulan di Kalbar.
“Pembangunan di Desa Temajuk, Kecamatan Paloh harus menjadi perhatian kita. Baik DPRD Provinsi Kalbar maupun Pemerintah Kabupaten Sambas,” ucap anggota DPRD Provinsi Kalbar, Ir H Prabasa Anantatur, MH diwawancarai wartawan koran ini, Selasa (12/7).
Politisi Partai Golkar ini berpendapat, sudah seharusnya Pemerintah Pusat memperhatikan pembangunan di kawasan perbatasan, seperti Desa Temajuk, Kecamatan Paloh.
“Karena kita berbatasan langsung dengan Malaysia. Saya kira jika Pemerintah Pusat membangun Desa Temajuk itu merupakan upaya yang sangat strategis untuk membangun Kalbar,” lugasnya.
Sekadar informasi, Desa Temajuk di Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas banyak menyimpan eksotika keindahan alam dan kekayaan hayati. Diantaranya, pantai bersih yang dihuni penyu.
Berdasarkan catatan wartawan Rakyat Kalbar, ada banyak pantai di Desa Temajuk. Pantainya berpasir putih dan memiliki air yang jernih sehingga kekayaan hayati bisa dilihat secara langsung. Terumbu karang, ikan-ikan hias ikut meramaikan pantai yang penuh bebatuan tersebut.
Namun sayang, potensi destinasi wisata tersebut belum didukung dengan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur yang memadai. Jalan menuju Desa Temajuk sangat terbilang miris. Kondisinya berlubang, bahkan masih bertanah kuning. Mirisnya lagi, penerangan jalan sepanjang ruas jalan pun tak ada.
Dari ibu kota Sambas, Desa Temajuk bisa ditempuh dengan waktu perjalanan sekitar enam jam. Hal ini dikarenakan beberapa ruas jalan di kecamatan Sambas yang kondisinya masih belum baik.
Dari Kecamatan Paloh, warga harus menyeberang dari daerah Sungai Sumpit menuju Sungai Cermai. Dari pelabuhan penyeberangan Sungai Cermai perlu waktu tiga sampai empat jam menuju Desa Temajuk. Tergantung kendaraan yang dipergunakan.
Karena jalannya masih jelek. Tanah kuning, bebatuan, pengerasan, meski ada sedikit yang sudah teraspal. Diperkirakan, dari pelabuhan penyeberangan ke Desa Temajuk sekitar 47 kilometer.
Prabasa berkeinginan, Pemerintah Kabupaten Sambas menaruh atensi khusus untuk membangun Desa Temajuk. Konstruksi pemikiran mantan Wakil Bupati Sambas ini terbilang sederhana. Yakni bagaimana Desa Temajuk bisa mendatangkan profit untuk pendapatan asli daerah (PAD).
“Saya yakin Desa Temajuk bisa jadi daerah pariwisata yang baik. Buktinya, tanggal 9-10 kemarin, ada event lomba motor cross yang diikuti pembalap se- Asia Tenggara,” gugahnya.
Meski sejumlah infrastruktur belum memadai, Prabasa mengaplaus upaya Pemerintah Pusat dalam membangun Desa Temajuk. Ia mengharapkan, perbaikan serta pembangunan harus terus dilakukan.
“Dulu tidak ada kapal feri di pelabuhan penyeberangan Sungai Sumpit-Sungai Cermai. Jadi kalau air surut masyarakat susah. Misalnya mau membeli Sembako. Tapi sekarang dengan adanya kapal feri dari Pemerintah Pusat, kondisi sudah baik,” ujarnya.
Reporter: Deska Irnansyafara
Redaktur: Andry Soe