eQuator.co.id – Sintang-RK. Panitia lomba menghias pohon Natal tahun 2016 terus bergerak dan mengunjungi rumah warga yang merayakan Natal dan membuat pohon Natal yang unik.
Pada Jumat,(30/12) pekan lalu, tim survei yang terbagi dalam tiga kelompok berbagi tugas berdasarkan wilayah untuk mengunjungi rumah warga. “Tidak banyak pohon Natal yang masuk kriteria dan layak untuk dinilai karena mayoritas pohon Natal yang dipasang merupakan pohon Natal yang dibeli di toko,” kata Aurel, salah satu anggota tim survei, Minggu (1/1).
Sementara, Yoas anggota tim yang lain mengatakan, kondisi ini akan lebih memudahkan tim penilai karena tidak banyak pohon Natal yang akan dinilai. “Mungkin karena lomba ini yang pertama kalinya dilaksanakan,”tuturnya.
Meskipun demikian, anggota tim survei lainnya mengharapkan ke depannya Natal akan semakin meriah dan di maknai dengan penuh sukacita. “Berdasarkan survei di lapangan, pohon natal masih biasa saja. Tapi ke depan diharapkan warga lebih bersemangat untuk membuat pohon natal yang unik dan penuh kreativitas. Gereja-gereja yang saya lihat memasang pohon natal dengan kreativitas tinggi sehingga persaiangan untuk menjadi pemenang lomba agak ketat,” ungkapnya.
Fransiskus Danus Ketua Panitia menyampaikan pihaknya selama ini terus berkeliling ke Kelam Permai dan Sungai Tebelian. “Kami sudah keliling ke Kelam Permai dan Sungai Tebelian, memang belum banyak pohon natal yang menarik. Tetapi ada yang unik dan menarik. ke depannya akan kita umumkan lebih awal sehingga masyarakat bisa membuat pohon natal dari bahan-bahan yang alami dan merupakan hasil kreativitas warga sendiri,” kata dia.
Menurutnya, pengumpulan dokumentasi pohon Natal sampai 5 Januari 2017. Pohon Natal yang didokumentasikan harus mengandung nilai filosofis, membawa pesan teologis serta disesuaikan dengan permasalahan lingkungan hidup di sintang.
“Kreativitas, keindahan dan keunikan yang diutamakan dalam lomba hias pohon natal tahun 2016 itu. Kemudian, Pemenang akan diumumkan saat perayaan natal oikmumene pada 10 Januari 2017 nanti,” kata dia.
Salah satu pohon Natal yang didokumentasikan oleh tim survei adalah pohon Natal milik keluarga Petro Canisio Otong di Jerora Dua yang membuat pohon natal dari pohon yang sudah kering dihiasi dengan pernak-pernik natal dan lampu hias. Supaya pohon natal bisa berdiri, keluarga ini menopangnya dengan tunggul. (Adx)