eQuator.co.id – Embaloh Hilir-Pontianak-RK. Embaloh Hilir menjadi salah satu kecamatan penghasil ikan air tawar terbesar di Kapuas Hulu. Hal itu tak lepas dari komitmen masyarakat setempat yang serius dalam menjaga kelestarian lingkungan perairan di daerahnya. Terutama danau-danau di Embaloh Hilir.
Camat Embaloh Hilir, Walidat mengatakan, pekan lalu masyarakat Desa Nanga Embaloh melakukan panen ikan di Danau Baru. Kawasan danau lindung yang dominan dihuni ikan Entukan tersebut membawa berkah bagi masyarakat setempat.
“Waktu panen hari pertama dapat 3 ton lebih, walaupun baru bisa nangkap ikan sekira jam 15.00 WIB, tapi hari kedua minggu kemarin, rombongan ikan tidak keluar ke permukaan air, sehingga hanya dapat sekitar 10 Kg, karena malamnya turun hujan,” tuturnya, Senin (12/3).
Dikatakan Walidat, jadwal masyarakat memanen ikan di danau lindung tersebut biasanya setahun sekali. Tapi tergantung juga dengan jumlah populasi ikan yang ada. Namun untuk yang baru-baru ini belum sampai satu tahun masyarakat sudah memanen ikan lagi. “Tapi untuk kali ini belum sampai setahun, karena panen tahun lalu dilakukan bulan Juni 2017, yang di panen ikan entukan,” jelasnya.
Walidat apresiasi atas kepedulian masyarakat Embaloh Hilir khususnya, yang terus berupaya menjaga kelestarian lingkungan sungai dan danau di wilayahnya. Dia meminta masyarakat terus meningkatkannya, sehingga tetap bisa menikmati hasil sungai dan danau untuk kesejahteraan bersama.
Terpisah, Anggota DPRD Kapuas Hulu Fabianus Kasim menilai lestarinya habitat ikan air tawar di sejumlah danau dan perairan di Bumi Kapuas tak lepas peran pemerintahan setempat. Pasalnya, Pemkab Kapuas Hulu intensif dan konsisten memperhatikan masalah perikanan.
“Keberhasilan pemerintah dalam rangka membina kelompok tani khususnya, dalam bidang perikanan, masyarakat juga telah menunjukan komitmen dan konsistensinya dalam menerima bantuan program pemerintah,” tuturnya.
Namun kata Kasim, menjadi persoalan sekarang tentu di bidang pemasaran hasil ikan tangkapan masyarakat tersebut. Bagaimana hasil tangkapan itu benar-benar mampu menggerakan roda perekonomian masyarakat nelayan di Bumi Uncak Kapuas.
“Memang untuk pemasaran langsung kalau ke luar daerah tentu memakan waktu terlalu jauh dan biaya yang tinggi, mungkin itu sulit. Kalau kita berbicara untuk ke luar negeri bisa saja, tapi kita juga melihat apakah produk ikan kita bisa terserap atau diminati,” terang Anggota Komisi A DPRD Kapuas Hulu ini.
Pemerintah kata dia, perlu mengadakan survei ke pasar-pasar di luar negeri, terutama ke Malaysia. Sedangkan untuk pasar dalam Kota Putussibau juga perlu dilihat. Apakah sejauh ini sudah terserap atau tidak, baik menyangkut harga dan sebagainya. Maka menurut Kasim ini perlu analisis.
“Artinya salah satu yang perlu dilakukan sekarang bagaimana pembinaan dari Dinas Perikanan itu melalui kelompok tani kita buat barang mentah menjadi setengah jadi. Artinya membuat home industri untuk menampung itu dengan berbagai olahan,” sarannya.
Menurut Kasim, jika sudah menjadi bahan olahan, semisal kerupuk kering, kerupuk basah dan sebagainya, tentu harus ada izin industri, sertifikat halal dan kemasan yang sesuai pasaran. Sehingga konsumen dari luar tidak ragu membeli produk olahan ikan air tawar asal Kapuas Hulu.
Sementara itu, Ahli Gizi Pontianak, Herkulana Farida S.Gz, MPH menjelaskan, ikan memiliki nilai gizi serta protein yang sangat tinggi dan lengkap. Protein ikan mengandung 20 asam amino penting yang berguna untuk pertumbuhan tubuh.
“Nilai protein ikan sangat tinggi. Mengandung protein yang lebih lengkap dibanding dengan protein hewani lainnya,” ujarnya kepada Rakyat Kalbar melalui pesan singkat WhatsApp, Senin (12/3) malam.
Selain itu, ikan juga mengandung asam lemak omega 3 yang berfungsi untuk proses tumbuh kembangnya sel-sel otak. Oleh karena itu, ikan sangat dianjurkan untuk diberikan kepada anak-anak.
“Jadi penting bagi tumbuh kembang sel otak anak. Daging ikan juga mudah dicerna. Jangan lupa bagi orang dewasa juga sangat penting. Kandungan kolesterol ikan jauh lebih rendah,” terangnya.
Lebih lanjut kata dia, gerakan memasyarakatkan makan ikan atau yang biasa disingkat GEMARIKAN setiap tahun digalakkan. Gerakan ini memotivasi masyarakat untuk mengkonsumsi ikan secara teratur dalam jumlah yang disyaratkan bagi kesehatan agar terbentuk manusia Indonesia yang sehat dan cerdas.
“Mengapa harus makan ikan? Ikan merupakan salah satu komoditi pangan hewani yang mudah didapatkan dan juga dengan harga terjangkau,” tutup Herkulana Farida.
Laporan: Andreas
Editor: Arman Hairiadi