eQuator.co.id – Kubu Raya-RK. Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kubu Raya menunjukkan peningkatan yang signifikan pada 2016. “Target PAD tahun 2016 setelah perubahan Rp136.129.899.057,40 dan terealisasi hingga akhir Desember sebesar Rp93.026.858.715,01,” ucap Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Kubu Raya, Supriaji, Rabu (4/1).
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pajak, Retribusi dan Pendapatan Lainnya, Azmi menerangkan, secara umum terdapat 11 komponen dalam pengelolaan pajak yang terealisasi hingga 80 persen dari target yang ditetapkan. Untuk Bidang Pajak, Retribusi dan Pendapatan Lainnya, sepanjang 2016 bisa merealisasikan pendapatan senilai Rp67,823 miliar dari target Rp84,78 miliar.
“Secara angka realisasi pendapatan memang sekitar Rp67,823 miliar dan belum mencapai target. Namun nominal presentasenya mengalami peningkatan signifikan dibanding tahun 2015 yang hanya terealisasi sekitar Rp54,68 miliar atau meningkat sekitar 23 persen,” paparnya.
Dari semua pendapatan pajak, Azmi mengaku, hingga saat ini pendapatan pajak reklame merupakan salah satu potensi pajak yang belum terealisasi targetnya yang ditetapkan sekitar Rp1,5 miliar, sedangkan yang terealisasi sekitar Rp935 juta.
“Untuk pendapatan reklame sendiri kami masih menghadapi sejumlah kendala. Karena, selain memasang iklan di reklame, saat ini juga banyak orang yang menggunakan media sosial,” ujarnya.
Dari 276 titik tempat pemasangan reklame, sambung dia, hingga kini yang baru dipergunakan sekitar 104 titik saja. Jika dilihat dari trendnya diprediksi masih banyak orang yang menggunakan media sosial atau media lain untuk memasang iklan dan sejenisnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) PBB dan BPHTB Kabupaten Kubu Raya, Gunawan Putra menerangkan, pendapatan BPHTB dan PBB tahun 2016 mengalami peningkatan signifikan
“Jika di tahun 2015 realisasi pendapatan BPHTB hanya sekitar Rp22 miliar, namun di tahun 2016 naik menjadi Rp29,3 miliar. Artinya adanya peningkatan sekitar sekitar Rp7 milar di tahun 2016,” ungkapnya.
Semula, Gunawan menambahkan, target untuk BPHTB sendiri cukup tinggi yakni sekitar Rp37,5 miliar. Karena sebelumnya Dispenda mengharapkan sektor HGU bisa menjadi bagian dari penarikan BPHTB. Namun karena ada beberapa kebijakan dari pusat terpaksa membuat target tersebut belum tercapai.
Sedangkan untuk pendapatan PBB tahun 2016 terealisasi sekitar Rp6,9 miliar dan meningkat sekitar 57,83 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya terealisasi Rp2 miliar.
“Sektor PBB sendiri melibatkan lebih dari dua ratusan ribu objek pajak yang tersebar di sembilan kecamatan. Untuk memberikan kemudahan bagi wajib pajak PBB agar tidak lama mengantri kami menyediakan pembayaran secara online yang bisa dilakukan di semua cabang Bank Kalbar,” ulasnya. (sul)