eQuator.co.id – Sukadana-RK. Sedikitnya ditemukan tiga sarang orangutan di kebun warga di Jalan Parit Gudang, Dusun Semanai, Desa Simpang Tiga, Sukadana, Kayong Utara. Tiga sarang yang menjadi tempat tidur hewan itu berada tak jauh dari satu sama lain.
Sarang-sarang itu ditemukan di puncak pohon leban, mahang dan karet. Sarang hewan yang mulai langkah itu diketahui setelah petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Sukadana turun ke lokasi kebun milik warga yang jaraknya sekitar 2 Km dari Jalan Provinsi Ketapang-Teluk Batang.
“Sarangnya masih baru, karena daunnya masih segar dengan warnanya yang hijau. Kalau sudah lama, daunnya layu dan kering,” kata Nur Wahyudi ditemui di kebun warga di Jalan Parit Gudang Dusun Semanai, Rabu (19/7).
Nur Wahyudi yang mengenakan pakaian dinas BKSDA datang ke kebun warga menggunakan sepeda motor bersama dua rekannya. Kedatangannya itu karena adanya laporan dari masyarakat. “Kita baru ada menerima laporan kalau di kebun warga di Parit Gudang ini ada orangutan,” terangnya.
Kendati belum melihat langsung hewan yang memiliki tangan super kuat itu, namun Nur Wahyudi memastikan kalau orangutan tersebut ada di sekitar kebun warga yang menyisakan hutan yang terbilang tipis. “Ya, kalau dilihat dari tanda-tandanya, orangutan ini tidak jauh dari sekitar kebun ini. Selain sarang yang masih baru, batang-batang pohon pisang yang di makan dari kebun ini juga masih terlihat belum lama,” ujar Nur Wahyudi.
Dipaparkannya, untuk selanjutnya akan dilakukan pengawasan guna mengikuti pergerakan orangutan itu. Kemudian, kata Nur Wahyudi lagi, BKSDA akan kerjasama dengan YIAR untuk melakukan evakuasi. “Agar tidak merusak kebun milik masyarakat, nantinya orangutan ini akan dievakuasi dan dilepasliarkan di habitatnya yaitu di hutan Gunung Palung,” jelas Nur Wahyudi.
Dia menambahkan, pekan lalu, pihaknya juga mengevakuasi satu orangutan di Pal 12, Desa Riam Berasap Jaya. Orangutan tersebut berada di pinggir Jalan Nasional Siduk-Nanga Tayap dan memakan kebun kelapa milik masyarakat. Bahayanya lagi, diakui Nur Wahyudi, kalau orangutan yang cukup besar itu mengganggu warga.
“Dia (orangutan, red) turun ke jalan dan menghadang-hadang orang yang lalu-lalang di jalan, dan sekarang sudah aman dan telah dievakuasi,” timpalnya.
Sebelumnya, salah satu warga Semanai, Daeng Rifek mengakui kalau keberadaan orangutan di kebun milik warga di Jalan Parit Gudang sudah cukup lama. Bahkan, diakuinya, sempat melihat dua ekor orangutan (induk dan anak) berjalan di puncak pohon sekitar kebunnya. “Saya sering ke kebun dan biasa melihat orangutan itu sama anaknya berjalan-jalan di pohon,” kata Rifek.
Sementara Kamir mengaku tak pernah melihat orangutan itu di kebunnya. Sebab, dirinya jarang ke kebun kecuali sesekali di hari libur kerja. Namun, kebun pisang miliknya yang sudah tumbuh besar habis secara bertahap.
“Lebih dari 20 batang pohon pisang bertumbangan dan batangnya seperti disobek-sobek dan seakan-akan diambil bagian dalam dari batang pohon pisang yang lembut. Kalau babi biasanya dicongkel dari akar namun ini dari batang,” kata Kamir.
Kamir pun mengakui, kalau dirinya yang menginformasikan keberadaan orangutan itu ke salah satu petugas Manggala Agni. Kemudian dari Manggala Agni menginformasikan ke BKSDA. “Ya, kami sangat bersyukur dan senang sekali ada warga yang peduli melaporkan hal ini. Ini memang hewan lindung dan harus kita selamatkan,” ungkapnya. (lud)