eQuator.co.id – Pontianak-RK. Operasi Zebra Kapuas dimulai, terhitung 16-29 November. Pengendara diminta tidak takut dengan Polisi Lalu-Lintas (Polantas) yang mengedepankan tindakan hukum.
“Jangan takut polisi,” Kompol Wahyu Jati Wibowo, tegas Kasat Lantas Polresta Pontianak, Rabu (16/11).
Kompol Wahyu mengatakan, kebanyakan warga hanya tertib saat ada Polantas di jalan raya. Terlagi saat melakukan razia. “Jangan takut sama kepolisian, tapi takutlah dengan pelanggaran yang dilakukan,” pintanya.
Menurutnya, kecelakaan terjadi berawal dari pelanggaran lalu-lintas. Terutama ugal-ugalan atau kebut-kebutan mengendarai sepeda motor, atau mendahului kendaraan lainnya. “Taati aturan dan tata tertib,” ajaknya.
Operasi Zebra kali ini, sasaran atau target operasi Polantas, pelajar di Kota Pontianak (SMP/SMA). Berdasarkan analisis dan evaluasi Operasi Zebra 2015 lalu, sekitar 700 pelajar ditilang. “Jika dirata-ratakan dalam sehari ada 50 pelajar yang ditilang,” papar Kompol Wahyu.
Selain pelajar, penindakan juga akan dilakukan terhadap pengemudi mobil. Berdasarkan hasil evaluasi, masih kerap ditemukan pengemudi yang melanggar aturan lalu-lintas, seperti marka, rambu dan surat-surat kendaraan.
“Operasi Zebra kali ini, lebih banyak penindakan dibandingkan preemtif (peningkatan peran serta masyarakat) dan preventif (pencegahan),” tegasnya lagi.
Tujuannya, meningkatkan kesadaran tertib berlalu-lintas melalui efek jera bagi pelanggar. Karena pelanggaran lalu-lintas membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Operasi Zebra juga mengurai kemacetan di Kota Pontianak. Fokusnya Jalan Ahmad Yani, Sutan Syahrir Abdurrahman, KS Tubun, Tanjungpura dan Tanjung Raya. Kemudian Jalan Khatulistiwa, Dr. Sutomo, Jeranding, Sungai Jawi serta Jalan Putri Chandramidi (Podomoro).
Mode On
Di Mempawah, Operasi Zebra dimulai dengan gelar pasukan yang dipimpin Kapolres AKBP Dedi Agustono, SIK di halaman Mapolres, Rabu (16/11).
“Apel dilakukan, melihat langsung kesiapan dari berbagai aspek. Diantaranya personel dan sarana pendukung untuk tercapainya target dan sasaran sesuai ketentuan,” kata AKBP Dedi.
Untuk kelancaran lalu-lintas, Polres Mempawah bekerjasama dengan berbagai stakeholder. Diantaranya instansi pemerintahan yang berkaitan menciptakan Kamseltiblancar lalu-lintas. Keseriusan Polres Mempawah mengatasi lalu-lintas bukan tanpa alasan. Operasi Zebra tahun lalu terapat 1.895 pelanggaran, mengalami penurunan 375 kasus dibanding 2014 atau 17 persen.
“Korban meninggal dunia pada Operasi Zebra 2015 sebanyak 365 orang dan turun menjadi 89 orang atau 20 persen dibandingkan tahun 2014 yang jumlahnya 454 orang,” papar Kapolres.
Target pencapaian Operasi Zebra 2016 diantaranya, pelanggaran yang berpotensi menyebabkan kecelakaa lalu-lintas. Pelanggaran rambu-rambu lalu-lintas, batas kecepatan dan melawan arus. “Semuanya diharakan dapat dilakukan penegakan hokum, agar tujuan dari operasi tersebut dapat tercapai,” tegas AKBP Dedi.
Bhinneka Tunggal Ika
Di Bengkayang, gelar pasukan dipimpin Bupati Suryadman Gidot di halaman Mapolres, Rabu (16/11). Gelar pasukan Operasi Zebra Kapuas juga dihadiri Kapolres AKBP Bambang Irawan, SIK dan Kasat Lantas AKP Aditya Oktorio Putra, SIK. Melibatkan satu peleton TNI AD, TNI AU, Staf dan Dalmas, Sat Lantas Polres, kepala desa se Kabupaten Bengkayang, Babinkamtibmas, Dinas Perhubungan serta Satpol PP.
“Untuk operasi ini, 80 persen dilakukan penegakan hukum, 10 persen preventif dan 10 persen lagi preemtif,” kata AKP Aditya.
Dikatakan Aditya, selama Januari-Oktober 2016, Sat Lantas menangani 84 kasus kecelakaan. Sebanyak 22 orang meninggal, 69 luka berat dan 77 luka ringan. “Kita imbau warga melengkapi surat menyurat kendaraan dan tertib berlalu-lintas,” katanya.
Bupati Suryadman Gidot meminta warganya menjaga keamanan dan ketertiban lalu-lintas. Dia mengajak menciptakan keamanan dan ketertiban di Kabupaten Bengkayang.
Tekan Angka Kecelakaan
Jajaran Sat Lantas Polres Sambas akan menindak tegas pelanggar lalu-lintas. Terutama bagi pengendara yang ugal-ugalan dan tidak memiliki surat kelengkapan berkendara.
“Sesuai arahan Kakorlantas Polri. Penertipan dalam Operasi Zebra diantaranya pengguna sepeda notor di bawah umur, over kapasitas penumpang kendaraan roda dua, tidak menggunakan sprion dan helm, kemudian pelangar rambu lalu-lintas dan kendaraan tak layak jalan,” tegas AKP Saeful Bahri, Kasat Lantas Polres Sambas, Rabu (16/6).
Selama 2015, telah terjadi 1.895 kasus kecelakaan lalu-lintas. Sebanyak 365 nyawa melayang di jalan raya. “Saya menghimbau agar masyarakat tetap mematuhi aturan lalu-lintas, meskipun Operasi Zebra telah selesai dilaksanakan,” tegas Saeful. (zrn/sky/kur/sai)