Nuklir Bukan Energi Terbarukan

Protes Rencana Pembangunan PLTN, Aliansi Kalbar Tolak PLTN

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Tenaga nuklir yang digadang-gadang sebagai energi alternatif di masa depan, masih belum bisa diterima secara bulat. Mahasiswa pencinta alam dan aktivis lingkungan hidup lantas membentuk Aliansi Kalbar Tolak PLTN.

Aliansi ini bikin aksi protes menolak rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. Mereka beraksi damai di Bundaran Digulis, Jalan Ahmad Yani Pontianak, Kamis (10/10). Bentangkan spanduk dan poster, mereka pun menyuarakan suara komunitasnya yang tidak setuju dengan PLTN di Kalbar.

Tertulis kalimat singkat di spanduk dan poster, “PLTN Bukan Solusi”, “Energi Terbarukan Bukan PLTN”, “Nuklir No Clear” dan bermacam-macam tulisan lainnya yang menunjukkan penolakan nuklir sebagai bahan baku pembangkit listrik. Orasi pun digaungkan di tengah keramaian lalu-lintas bundaran.

Lisnawati, koordinator lapangan aksi, menyebut protes sengaja dilakukan kemarin karena bertepatan dengan gelaran Seminar Nasional Infrastruktur Energi Nuklir yang diadakan di Universitas Tanjungpura Pontianak.  “Itu tuh informasinya sangat tertutup. Bahkan dari BEM Sylva Untan, biasanya mereka dapat informasi. Nah, informasi tentang PLTN ini tidak mendengar sama sekali,” katanya.

Lisnawati beranggapan PLTN bukanlah solusi atas permasalahan energi listrik di Kalimantan Barat. Alasannya, masih banyak sumber-energi lain di Kalbar yang belum dioptimalkan oleh pemerintah. Salah satunya ialah energi air.

“Masyarakat Kalbar tidak seperti yang mereka (promotor PLTN) katakan. Bahkan ada yang mengatakan kalau 87 persen masyarakat Kalbar menyetujui akan dibangun PLTN. PLTN bukan pilihan. Masih banyak alternatif energi lain yang bisa kita kembangkan. PLTN ini merupakan pilihan terakhir menurut kita,” ungkapnya.

Lisnawati juga menyayangkan penyesatan berpikir tentang energi nuklir yang selama ini digaungkan oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan). Penyesatan berpikir yang dia maksud ialah penjelasan Batan yang menyebutkan bahwa energi nuklir merupakan energi terbarukan. Padahal, lanjut dia, nuklir jelas bukan merupakan energi terbarukan.

“Jepara sudah pernah menolak ini (PLTN). Negara luar juga sudah banyak yang menghentikan, kenapa negara kita ingin membangun PLTN?” imbuhnya.

Menurut Lisna, selain aksinya di Bundaran Digulis, massa aksi tolak PLTN ini juga berencana mendatangi DPRD dan Kantor Gubernur Kalbar. Di dua lembaga tersebut, massa rencananya akan menyampaikan tuntutan.

 

Laporan: Rizka Nanda

Editor: Mohamad iQbaL