Singkawang-Rk. Para nelayan tetap saja menjerit, meskipun terjadi penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM ) jenis solar. Penurunan ini tidak terlalu berpengaruh terhadap nelayan, karena masih membeli solar dengan harga tinggi.
“Harga solar yang kami beli di eceran masih harganya Rp 6.500, dan menurut kami masih wajar karena termasuk ongkos angkut bagi pengecer, kecuali kalau kami beli SPBU,” ujar Hairani, nelayan asal Kelurahan Kuala, Kecamatan Singkawang Barat, kepada Rakyat Kalbar, Kamis (20/1).
Perempuan berusia 45 tahun ini mengatakan sebagai seorang nelayan, tentu penghidupannya pas-pas bahkan kurang. “Bagi kami cukup makan saja sudah alhamdulillah, ditambah bisa membiayai sedikit untuk ongkos anak-anak sekolah,” katanya.
Hairani berharap pemerintah bisa memperhatikan kehidupan para nelayan. “Khusus untuk saya yang sudah belasan tahun hidup dari nelayan, belum pernah merasakan bantuan, jadi saya berharap ada bantuan untuk saya,” ujarnya.
Menurutnya, selama ini bantuan untuk nelayan belum begitu merata. Hanya diberikan kepada nelayan tertentu. “Tentu saya dan teman-teman nelayan lainnya yang masih butuh bantuan itu, sangat mengharapkan sekali,” harapnya. (hen)