Najrin Menangis, Empat Kali Tes Akhirnya Lulus

33 Tamtama Baru Kalbar Bakal Dididik di Surabaya

HEPI. Mokhtar memeluk keponakannya Najrin, salah satu pemuda yang dinyatakan lulus seleksi calon Tamtama, di Auditorium Untan, Pontianak, Rabu (13/7). Marselina Evy

eQuator.co.id – Kebulatan tekad, usaha terus menerus, dan doa dari orangtua, akan selalu mengantarkan seseorang menggapai cita-citanya. Hal ini dialami Najrin.

Rabu (13/7), Polda Kalbar menetapkan 33 orang Tamtama baru tahun akademik 2016 di Auditorium Universitas Tanjungpura Pontianak. Satu diantara yang lulus adalah Najrin. Duduk di kursi audiens, ia tak kuasa menahan tangis bahagianya. Keharuan pun menular ke pamannya, Mokhtar. Mereka berpelukan saking senangnya.

Pemuda asal Bima, Nusa Tenggara Barat, itu memang tak kenal lelah mencoba peruntungannya untuk bergabung dengan korps Kepolisian Republik Indonesia. Najrin tiga kali mendaftar sebelum dinyatakan lulus. Gagal, coba lagi. Tak diterima, kembali berusaha. Ditolak, ikut tes lagi dan akhirnya berhasil.

“Udah empat kali dia ni nyoba test, baru inilah dia lulus,” tutur Mokhtar sambil menghapus air mata yang mengalir di pelupuk matanya.

Najrin meraih ranking ke 12 dalam proses seleksi tersebut. “Saya senang sekali akhirnya bisa masuk polisi,” ujar Najrin, juga mengusap air yang jatuh dari indera penglihatannya. Dengan agak tersipu, ia kemudian meminta waktu untuk menelpon orangtuanya di Bima.

Sejak lulus SMA, kata Mokhtar, keponakannya itu memang tinggal dengannya di Pontianak. “Dia mau kaya’ abangnya yang jadi tentara. Saya senang betul lihat dia bisa lulus, biar hidup kami ni lebih baik,” ujarnya.

Kepala Bagian Pengendalian Personel (Dalpers) Polda Kalbar, AKBP Alam, menyatakan seleksi diikuti 519 orang. “Yang lulus hanya 33 orang, 5 Polair, 28 Brimob,” tuturnya. Sambung dia, setelah ini mereka akan berangkat ke Pusat Pendidikan Brimob di Watukosek, Surabaya.

Di sisi lain, Wakil Kapolda Kombes Pol Joko Irianto menyampaikan harapannya terhadap yang dinyatakan lulus. “33 orang ini membawa nama Kalbar, juga nama baik keluarga. Kita harapkan jika mereka lolos dan lulus pendidikan, mereka kembali ke Kalbar untuk berkarya,” pintanya.

Ia menyikapi kecilnya jumlah lulusan dibanding yang ikut seleksi. Tidak sampai sepuluh persen. “Seleksinya memang ketat. Mereka adalah yang terbaik. Semoga Polda Kalbar untuk tahun berikutnya dapat kuota lebih banyak,” tutup Joko. (*)

Marselina Evy, Pontianak