eQuator.co.id – Sambas-RK. Mengantisipasi bencana banjir yang rawan terjadi di Kabupaten Sambas ketika musim hujan, Search dan Rescue (SAR) Pos Sintete siaga 24 jam. Setidaknya ada tujuh kecamatan yang selalu dipantau, yakni Selakau, Sebawi, Sajad, Sejangkung, Sajingan Besar, Tebas dan Subah.
“Kita selalu siaga, termasuk terhadap mengantisipasi ancaman banjir yang bisa kapan saja terjadi,” kata Koordinator SAR Pos Sintete, Rudiansyah, Selasa (16/1).
SAR Pos Sintete tidak hanya menangani bencana banjir. Namun, hal lain yang menyangkut kemanusiaan. “Beberapa waktu lalu kita telah melakukan pencarian dan penyelamatan terhadap awak kapal ikan yang jatuh di Muara Pemangkat,” tutur Rudiansyah.
Selain kesiapan di jajaran internal, SAR Pos Sintete juga terus berkoordinasi dengan instansi terkait dalam menangani bencana alam maupun kecelakaan. “Kami tidak bekerja sendiri, namun bersama berbagai pihak, termasuk masyarakat,” ungkapnya.
Dalam misi penyelamatan, SAR Pos Sintete memiliki sarana pendukung di darat dan air. Sarana di air, SAR Pos Sintete mempunyai beberapa kendaraan yang bisa menjangkau beberapa wilayah hingga ke perhuluan sungai. “Sedangkan sarana di darat terdapat kendaraan roda enam, roda empat hingga roda dua dengan peralatan yang mendukung,” jelasnya.
Wilayah operasi SAR Pos Sintete selain Kabupaten Sambas, ungkap Rudiansyah, meliputi Kota Singkawang dan Kabupaten Bengkayang. “Setiap ada kejadian bencana, masyarakat juga dapat memberikan informasi kepada SAR Sintete. Hal itu akan langsung kita tindaklanjuti,” katanya.
Rudiansyah mengungkapkan, daerah rawan bencana banjir di Kabupaten Sambas meliputi Kecamatan Selakau, Sebawi, Sajad, Sejangkung, Sajingan Besar, Tebas dan Kecamatan Subah.
Menghadapi cuaca yang mudah berubah-ubah sekarang, SAR Pos Sintete mengimbau nelayan meningkatkan kewaspadaan. “Sebelum melaut, pastikan sarana keselamatan ada di dalam kapal, baik itu life jacket, pelampung atau minimal jerigen,” imbaunya.(sai)