eQuator.co.id – KUBU RAYA-RK. Menyikapi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Presiden RI Joko Widodo memanggil semua Kepala Daerah, termasuk Bupati Kubu Raya Muda Mahedrawan, kemudian meminta untuk menjaga wilayah masing-masing dari penyebab bencana kabut asap itu.
Menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi itu, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan juga mengingatkan dengan masyarakat agar mencari alternatif lain selain dengan cara membakar.
Menurut Muda, masyarakat perlu mendapat edukasi sehingga dapat mengubah cara pandang dalam hal membuka lahan. “Hampir semua kepala daerah dipanggil, terutama daerahnya yang sering terdampak Karhutla. Makanya kita harus sama-sama berusaha menyampaikan kepada masyarakat agar menyesuaikan saja dengan zaman dan situasi saat ini. Mengubah cara pandang masyarakat merupakan upaya yang maksimal untuk kita lakukan,” ujarnya, Jumat (9/8).
Bupati Muda juga meminta kepada jajarannya untuk membantu mensosialisasi ini, terutama dampak Karhutla bagi masyarakat.
“Memang perlu dicari alternatifnya, bagaimana lahan tetap subur tapi tidak perlu membakar. Inilah yang perlu kita carikan solusinya bersama-sama,” paparnya.
Menurut Muda, masyarakat harus memahami dampak dari kebakaran hutan dan lahan. Di mana Karhutla tidak saja berdampak di wilayah sekitar pembakaran, tapi juga menjalar ke berbagai titik yang lebih luas. Akibatnya diterima langsung oleh masyarakat.
“Kita upayakan semaksimal mungkin dengan mengubah pola dan mengajak masyarakat untuk meminimalisir membuka lahan dengan membakar,” imbuhnya.
Di tempat terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kubu Raya, Mokhtar mengatakan, beberapa hari lalu juga mengekuti arahan dari Presiden mengatakan, Kahutla di Kalbar sangat menjadi sorotan, karena berbatasan langsung dengan negara tetangga.
Selain itu, Presiden juga meminta untuk meningkatkan koordinasi antar-instansi terkait. Sehingga di waktu kemarau panjang dapat bersama-sama menjaga daerah, terutama Kubu Raya dan mewujudkan Kubu Raya bebas kabut asap.
“Di samping itu, juga memberikan pemahaman kepada kelompok tani bagaimana mengelola lahan dengan tanpa membakar,” tuturnya.
Reporter: Syamsul Arifin
Redaktur: Andry Soe