eQuator.co.id – TANGERANG-RK. Tampilan dasar Honda Brio Satya memang tampak minimalis dengan karakter sporty. Dipoles sedikit, city car berlogo H ini akan
langsung terlihat matang. Jamin Ginting Suteja pemilik Honda Brio Satya lansiran 2015 itu tak butuh waktu lama mengoprek kendaraannya hingga tampil memukau.
Gin panggilan akrabnya memang dikenal memiliki hasrat modifikasi cukup besar. bertujuan tampil beda dan tetap laiak dipakai harian, Gin memutuskan mengusung konsep ‘racing look’. “Saya suka dengan otomotif sudah dari SMA. Karena sekarang mobil beli sendiri dan punya uang sendiri makanya saya langsung rombak semuanya.
Konsep Racing Look yang saya ambil tidak terlalu ekstrem karena saya mau mobil saya kian sedap dipandang, tapi tetap bisa diajak jalan-jalan,” buka Gin kepada Jawa Pos pada acara Pasar Jongkok (Parjo) di ICE BSD, Tangerang Selatan, belum lama ini.
Kendati tampak sederhana karena konsep awal racing look, namun rombakan Gin tidak sekadar eksterior, tapi juga menjalar ke interior hingga sektor mesin. Mulai dari eksterior, city car yang masuk dalam segmen LCGC itu kini cukup susah dikenali karena hampir mirip seperti Mobilio RS. Maklum, Gin mengganti bemper depan hingga headlamp milik Mobilio RS agar terlihat lebih eye-cathing.
Aura sporty kian kental dari kap mesin berbahan serat karbon. “Saya memilih Honda Mobilio RS karena tampilan Mobilio jika diletakan di Brio lebih keren. Makanya saya pilih itu,” imbuh Gin yang aktif di klub Honda Brio Community (HBC). Melangkah ke belakang, perubahan pun terjadi pada spoiler lebar lansiran JS Racing, bemper Mugen. Side skirt mengambil dari milik Brio RS.
Selain itu, untuk mendukung tampilan lebih segar pelek berdiameter 17 inci dengan lebar
7 inci berkelir emas dia pasang. Masuk ke kabin, tak terlihat lagi jok asli, Gin langsung menganti jok racing merek Bride dari depan hingga belakang. Kemudian pada sisi dasbor dilapisi cutting stiker carbon dan tiga takometer ditata di atasnya.
Menunjang kenyamanan saat di jalan, tak lupa sistem audio berkualitas tinggi juga dipasang. Audionya sendiri mulai speaker, twitter, prosesor hingga power menggunakan merek Prokick. “Ini kan mobil buat harian. Walaupun bentuknya racing tapi sisi kenyamanan musik juga harus ada agar ketika diajak jalan ke mana-mana lebih nyaman
aja,” kata pria berumur 31 tahun itu.
Namun di bagian mesin belum semuanya dirombak oleh Gin, jadi hanya mengganti filter udara agar tarikan mobilnya bisa lebih ngacir. Total rombakan Brio Satya Gin, diakui pria ramah itu telah menghabiskan dana mulai dari Rp 70 juta sampai 80 juta. (jpnn)