eQuator – Sambas. Sebanyak 16 motor tambang ukuran besar setiap hari pulang pergi (PP) dari Pelabuhan Penjajab, Kecamatan Pemangkat menuju Dermaga Sungai Batang, Kecamatan Jawai Selatan (Jasel). Sekali angkut, satu moda transportasi air andalan masyarakat Kecamatan Jawai dan Jasel ini mampu mengangkut puluhan unit sepeda motor dan sebuah mobil.
“Dermaga ini merupakan alternatif masyarakat Jawai dan Jawai Selatan, selain dermaga penyeberangan Tebas Kuala Kecamatan Tebas-Perigi Piyai Kecamatan Tekarang,” ujar Indra, pegawai Kantor Camat Jasel kepada Rakyat Kalbar, Sabtu (19/12).
Ditemui saat akan menyeberang dari Dermaga Sungai Batang menuju Pemangkat, Indra menjelaskan, jarang pengendara mobil menyeberang menggunakan motor tambang, karena ongkosnya mahal. Sekali menyeberang, mobil dikenakan tarif Rp 300 ribu. Wajar jika pengendara mobil harus berhitung, sebelum menggunakan transportasi ini. “Saat ini Dermaga Tebas Kuala-Perigi Piyai sedang diperbaiki, sehingga tidak melayani penyeberangan mobil. Makanya, warga terpaksa menyeberangkan mobil menggunakan motor tambang,” jelasnya.
Indra menambahkan, sebenarnya masih ada alternatif lain bagi warga untuk menyeberangkan mobilnya, yaitu menggunakan ferry penyeberangan di Dermaga Sekura-Tanjung Harapan. Namun, jalan menuju dermaga tersebut sekarang kondisinya rusak. Apalagi rutenya sangat jauh, sehingga alternatif menyeberangkan mobil menggunakan motor tambang menjadi pilihan, walaupun biayanya mahal.
Di tempat yang sama, Pramono, salah satu pengendara mobil mengatakan, dari Sambas dia bersama beberapa teman-temannya akan menghadiri undangan pernikahan di Desa Matangsuri, Kecamatan Jawai Selatan. “Berangkat dari Sambas jam 09.00 dan sampai di tempat resepsi jam 15.00. Karena jalannya sangat jauh dan kondisinya rusak, pulangnya kita memilih alternatif menggunakan motor tambang, walaupun ongkosnya mahal,” jelasnya saat akan menyeberangkan mobilnya menggunakan motor tambang kepada Rakyat Kalbar.
Sementara itu, salah satu warga Sungai Batang, Yusni mengatakan, sebanyak 16 motor tambang setiap hari melayani penyeberangan dari Sungai Batang-Penjajab sejak pagi hingga pukul 18.00 di bawah pengawasan PT ASDP. “Pelayanan bisa sampai jam19.00 kalau penumpang ramai, biasanya hari Sabtu dan Minggu ramai warga yang menyeberang,” paparnya.
Menurutnya, pelayanan motor tambang menerapkan sistem antrean. Saat ramai setiap motor tambang mengantre sekitar 15 sampai 20 menit, tapi paling lama mengantre selama 30 menit. “Alhamdulillah setiap hari ramai yang menyeberang menggunakan motor tambang, anak sekolah maupun pekerja. Sekali jalan, satu motor tambang mampu mengangkut sekitar 30 kendaraan. Kita berdoa semoga selalu aman dan lancar selama motor tambang beraktivitas,” harapnya.
Sedangkan Kapolsek Jawai Selatan, Iptu Dwiyono mengatakan, aktivitas motor tambang rute Sungai Batang-Penjajab sudah tertib, termasuk jadwal antrean dan kapasitas penumpang. Hanya saja masih diperlukan perlengkapan keselamatan, seperti pelampung. “Armada penyeberangan sungai sangat memerlukan pelampung, apalagi sungai yang dilintasi besar dan berada di pintu muara,” paparnya kepada Rakyat Kalbar di Dermaga Sungai Batang.
Guna menjamin keselamatan dan kenyamanan bersama, pihaknya sudah menyampaikan imbauan. Termasuk, memantau setiap aktivitas motor tambang agar tidak melebihi kapasitas muatan. Dia juga mengimbau pemilik motor tambang agar memprioritaskan warga yang sakit, melahirkan dan keperluan mendesak lainnya. “Kita imbau kepada petugas dermaga dan pemilik motor tambang untuk tidak melebihi kapasitas angkutan. Sebab, keselamatan penumpang adalah yang utama,” imbaunya.
Reporter: Muhammad Ridho
Redaktur: Yuni Kurniyanto
