eQUator – Sintang-RK. Duarrr…mobil tangki meledak dengan dahsyatnya. Kobaran api pun berkobar ke angkasa dan menjalar dengan sangat cepat, melahap berbagai fasilitas di Terminal Pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamina Sintang, Selasa (22/12) sekitar pukul 09.00.
“Mobil tangki terbakar, kebakaran…kebakaran,” teriak salah seorang petugas yang panik bukan kepalang melihat korban berjatuhan akibat ledakan dari mobil tangki tersebut.
Sama sekali tidak ada yang menduga kalau mobil tanki tersebut akan meledak dan terbakar. Termasuk para petugas pemadam kebakarn internal Pertamina yang memang tiba sebelum ledakan.
Kedatangan petugas pemadam kebakaran itu awalnya hanya untuk mengantisipasi semakin meluasnya luberan minyak yang meluap di Terminal Pengisian BBM Sintang.
Di tengah kesibukan petugas tersebut, ternyata minyak lebih dahulu mengenai mobil tanki. Hanya selang beberapa menit, mobil itu meledak dan terbakar hebat. Konsentrasi petugas pun terpecah.
Selain terus mengantisipasi luberan minyak, mencegah kebakaran agar tidak semakin meluas, petugas juga menyalamatkan korban ledakan dan kebakaran tersebut. Seorang korban nampak terluka parah, tetapi berhasil dievakuasi petugas.
Setidaknya sekitar setengah jam petugas pemadam kebakaran internal Pertamian berhasil menjinakkan api yang sudah menjalar ke rumah pompa dan tangki timbun di Terminal Pengisian BBM Pertamina Sintang tersebut.
Ini bukan kejadian yang sebenarnya, melainkan simulasi yang digelar sebagai bentuk latihan penanggulangan kondisi tanggap darurat di Terminal Pengisian BBM. Semua berjalan baik, sesuai dengan skenario.
Operation Head, Terminal BBM Sintang, Alimudin mengatakan, simulasi ini merupakan agenda tahunan yang digelar di setiap Cabang, Wilayah Pertamina. “Tujuanya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, terutam kondisi emergency,” jelasnya.
Alimudin mengungkapkan, petugas pemadam kebakaran internal Pertamina tersebut sebelumnya sudah dibekali dengan pelatihan khusus. “Mereka diberikan kemampuan dalam menghadapi kondisi darurat seperti ini,” katanya.
Menurutnya, simulasi seperti ini sangat penting, lantaran memadamkan api di tanki minyak itu berbeda dengan api di bangunan. “Jadi kita ada liquid-nya, untuk mecegah kebakaran itu merembet. Kemudian pertimbangan arah angin juga harus kita perkirakan,” jelas Alimudin.
Dalam simulasi ini, tambah dia, selain melibatkan petugas internal, juga disiagakan petugas dari Kepolisian, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Pemadam Kebakaran Pemkab Sintang dan instansi terkait lainnya. “Jadi Protap-nya, pertama ditangani petugas internal kita. Jika sudah tidak dapat, baru pihak eksternal, seperti Damkar dan lainnya,” tutup Alimudin. (Adx)