-ads-
Home Bisnis Mobil Listrik Jelajah Tanah Borneo

Mobil Listrik Jelajah Tanah Borneo

Blits Eksplore Indonesia

MOBIL LISTRIK. Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan dan Senior Manajer Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN UIW Kalbar, Parulian Noviandri, bersama Mahasiswa ITS berdiri di mobil listrik. Mobil listrik ini bakal menjelajah Kalbar. (Nova Sari-RK)

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Uji coba mobil dan motor listrik mahasiswa Institut Teknologi Surabaya (ITS) dalam agenda PLN Blits Eksplore Indonesia, kali ini dilakukan di wilayah Kalbar. Kota Pontianak menjadi titik rute pertama mobil masa depan ini mengaspal.

Beberapa rute bakal dilalui oleh Blits Eksplore di Kalbar. Dimulai dari Pontianak menuju ke Tayan- Balai Bekuak- Sandai- Nanga Tayap menuju ke wilayah perbatasan Kalbar dan Kalteng.

Uji coba kendaraan listrik ini sudah dilakukan sejak tiga bulan lalu. Perjalanan dimulai dari Surabaya lalu mengelilingi pulau Jawa, Sumatera, Lampung, Bengkulu, Palembang, Jambi, Padang, Aceh dan Sabah.

-ads-

Dalam perjalanan kali ini rombongan yang hadir sebanyak delapan orang. Agus Mukhlisin adalah ketua rombongan tersebut. Mahasiswa ITS ini optimis bisa menjelajah Indonesia dengan mobil listrik ini selama lima bulan.

“Memang dari beberapa rute yang sudah kita lintasi Medan yang paling berat di daerah Pekanbaru ke Duri. Jalan utamanya tidak bisa dilewati macet jadi kita menempuh jalan lain, namun dengan tanjakan yang cukup ekstrem yang pernah kami rasakan,” kata Agus saat kegiatan FUN.CY,  Blits Ekplore Kalimantan yang digelar di jalan PLN Kota Pontianak, Selasa (12/2).

Agus bilang, perjalanan oleh timnya tersebut adalah bagian dari uji coba komponen utama mobil listrik. Baik itu enduren, durability kemudian dari sisi safety. “Kalau sudah sampai dari Sabang sampai Merauke ini artinya sudah teruji,” terang Agus.

Terlebih kata Agus, keunggulan dari mobil serta motor listrik ini, lebih hemat dari sisi konsumsi energi. Jika dibandingkan dengan mobil konvensional yang menggunakan BBM, 1 kWh mobil listrik bisa menempuh jarak 5 km.

“Jika dibandingkan dengan mobil konvensional 1 liter bensin harganya Rp7.500, kalau mobil listrik hitungannya hanya Rp1.500 saja dengan hitungan per liter, lalu dikonversi kan ke Kwh bisa menempuh jarak 25 km,” katanya.

“Perbandingan nya 10 banding 20 km. Dengan kapasitas baterai 30 kwh, dengan jarak tempuh 150, dimana 4 jam sekali harus diisi,” imbuh Agus.

Agus mengungkapkan, mobil listrik tersebut diharapkan dapat menjadi solusi kendaraan masa depan. Terlebih menggunakan energi listrik, ia memandang  energi ini dapat ditemukan melalui energi alternatif terbarukan.

Setelah mengaspal di Kalbar, perjalanan akan dilanjutkan ke Banjarmasin, Balikpapan, Sulawesi, Makassar, Manado lalu ke Merauke, NTT, NTB , lombok, Bali kemudian kembali ke Surabaya.

Senior Manajer Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN UIW Kalbar, Parulian Noviandri mengatakan, roadshow mobil listrik ini dikemas dengan berkolaborasi berbagai pihak. Mobil listrik sebagai salah satu moda transportasi alternatif di masa depan.

“Ke depannya bahan bakar fosil baik minyak , batu bara akan habis. Sementara kalau listrik sendiri kita bisa mendapatkan energinya dari  energi baru terbarukan, baik itu air, angin maka listrik bisa jadi energi masa depan,” katanya.

Tak cuma kendaraan, misalnya kompor listrik atau kompor induksi juga merupakan langkah alternatif dalam hal memasak. Bahkan penggunaa nya jauh lebih hemat dibandingkan dengan penggunaan gas.

“Bisa hemat 100 ribu per bulannya. Tapi memang masih terkendala dari sisi daya yang terbatas. Sebab hanya bisa untuk pelanggan dengan kwh 1.300 ke atas. Ke depannya kami akan melakukan koordinasi dengan pusat untuk biaya penambahan daya dengan diskon,” paparnya.

Wakil Wali Kota pontianak, Bahasan ikut hadir dalam kegiatan ini. Dia mengatakan pihaknya mendukung kegiatan sosialisasi promosi mobil listrik pada kegiatan PLN Blits Eksplore Kalimantan.

“Kegiatan ini tentu akan menjadi cikal bakal datangnya energi baru sebagai pengganti energi yang akan dapat saja habis ketersediaannya,” pungkasnya.

 

Laporan : Nova Sari

Editor : Andriadi Perdana Putra

Exit mobile version