eQuator.co.id – Akhir tahun dipilih Disney untuk merilis film animasi terbarunya, Moana. Film yang berlatar budaya purba Polinesia itu tayang pada 23 November. Dua pekan sebelum launching, Disney melakukan tur promo ke kawasan Asia Tenggara. Salah satunya, Singapura.
Pengisi suara Moana, aktris pendatang baru Auli’i Cravalho, hadir dalam konferensi pers di Sands Grand Ballroom, Singapura. Dia ditemani produser Osnat Shurer, lighting artist Roger Lee, dan salah seorang animator asal Indonesia, Griselda Sastrawinata. Dengan bersemangat, mereka menceritakan karakter Moana yang cenderung baru di jajaran Disney Princess.
Moana, kata Osnat, adalah cewek tangguh yang merupakan anak kepala suku Matunui di Kepulauan Oseania. ’’Dia penuh semangat, mau belajar, petualang sejati, dan agak keras kepala,’’ ujar Osnat. Moana sangat terobsesi pergi berlayar dan mencari pulau seperti yang dilakukan nenek moyangnya.
Dengan membuat animasi berbasis budaya dan legenda, film arahan sutradara John Musker dan Ron Clements itu juga mematahkan kecenderungan Disney. Yakni, membuat film fantasi bertokoh utama perempuan yang terinspirasi dari dongeng klasik. Misalnya, The Little Mermaid, Cinderella, Beauty and the Beast, atau Frozen (terinspirasi dari dongeng Skandinavia Snow Queen).
’’Kami memang mengangkat tema budaya dan legenda dari suku yang nyata dan benar-benar dijalankan. Yakni, budaya berlayar dan menjelajah pulau yang dilakukan suku-suku kuno Polinesia,’’ kata Osnat. Walaupun demikian, dia menjelaskan bahwa Moana tetap menyertakan unsur-unsur fantasi yang terinspirasi dari mitologi suku di kawasan Oseania, Samudra Pasifik, tersebut.
Menurut Osnat, animasi fantasi yang diangkat dari budaya lokal bisa memberikan warna baru bagi Disney. Apalagi, unsur Polinesia tidak hanya menjadi setting, tetapi juga mengambil bagian yang lebih besar dalam film. Disney banyak memperkenalkan budaya setempat. Mereka juga sengaja memilih Cravalho, gadis keturunan Polinesia asli, untuk mengisi suara Moana.
Cravalho merasa terhormat dengan perannya kali ini. Gadis 15 tahun asal Honolulu, Hawaii, itu sangat akrab dengan budaya sukunya. ’’Saya hidup dekat laut, suka bermain di pantai, dan terbiasa dengan kehidupan dekat lautan,’’ tuturnya.
Griselda selalu kru belakang layar pun mengakui bahwa Moana terbilang film Disney yang melakukan breakthrough. ’’Proses pembuatannya melibatkan banyak orang dari sekitar 25 negara berbeda. Kami benar-benar membuat karya seni yang didasarkan pada studi dan riset budaya dengan mendatangkan para ahli dan orang asli Polinesia,’’ ceritanya.
Selain produser, voice-cast, dan kru, hadir lima penyanyi yang akan membawakan OST Moana, How Far I’ll Go, dalam berbagai bahasa sesuai negara asal. Mereka adalah Janella Salvador (Filipina), Maudy Ayunda (Indonesia), Ayda Jebat (Malaysia), Myra Maneepat Molloy (Thailand), dan Minh Hun (Vietnam). ’’OST itu bakal dirilis besok (hari ini, Red). Ini kali pertama OST versi bahasa Indonesia dirilis bahkan sebelum filmnya tayang,’’ ucap Maudy. (len/c20/na)