Minta Nakhoda dan Juru Mudi di Tes Urine

Konsumsi Narkoba, Kepala KSOP Berang

KETERANGAN PERS. Kepala KSOP Pelabuhan Dwikora Pontianak, Gunung Hutapea dan Kepala Seksi Lalu Lintas dan Angkuta Laut, menyampaikan keterangan pers di kantornya, Senin (11/7), sikapi juru mudi KM Bukit Raya yang mengonsumsi narkoba. ACHMAD MUNDZIRIN

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Tes urin yang dilakukan Badan Narkortika Nasional Kota (BNNK) Pontianak terhadap awak kapal PT. Pelni, hasilnya mengejutkan. Juru mudi KM Bukit Raya terindikasi mengonsumsi narkoba.

“Seorang awak KM Bukit Raya yang terindikasi narkoba tersebut, diserahkan sepenuhnya kepada KSOP. Kami tidak dapat memberikan statemen lebih jauh. Untuk lebih jelas, silakan tanya kepada KSOP saja,” tegas AKBP Agus Sudiman, Kepala BNNK Pontianak, Senin (11/7).

Ditemukannya juru mudi KM Bukit Raya yang terindikasi mengonsumsi narkoba, membuat Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pelabuhan Dwikora Pontianak, Gunung Hutapea berang. Dia meminta PT Pelni melakukan tes urine kepada seluruh nakhoda dan juru mudi kapal yang keluar masuk di Kota Pontianak.

“Kemarin itu hanya 20 crue saja yang kita tes urine. Ini kita akan lakukan tes urine secara keseluruhan, yakni 80 crue, baik itu juru mudi maupun nakhoda,” ujar Gunung seraya mengatakan sudah menyampaikannya ke PT Pelni terkait tes urin yang diinginkannya.

Gunung mengatensi temuan BNNK Pontianak tersebut. Dirinya tidak ingin, terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Apalagi yang dibawa nakhoda dan juru kapal itu jumlahnya ribuan penumpang. “Pengaruh Narkoba sangatlah fatal. Keselamatan penumpang bisa terancam,” ujarnya.

Dari 20 crue kapal yang dites urine, terdapat satu orang yang positif narkoba berinisial K, juru mudi KM Bukit Raya. “Kita mengambil sikap, juru mudi itu tidak ikut belayar lagi. Kita cabut izinnya dan sudah kita sampaikan ke PT Pelni. Jadi yang bersangkutan kita Off kan,” tegas Gunung yang amarahnya memuncak.

Gunung menyerahkan ke PT Pelni, apakah juru mudi itu masih dipekerjakan. “Berdasarkan pengakuan dari yang bersangkutan, dia sudah lama mengonsumsi Narkoba,” katanya.

“Bisa saja nanti ikut berlayar lagi sebagai juru mudi. Namun  harus ada surat dari BNN yang menyatakan yang bersangkutan sudah tidak mengonsumsi dan tidak ada pengaruh Narkoba,” imbuhnya.

Apakah ulah juru mudi ini ada kaitannya dengan kandasnya KM Bukit Raya di Muara Jungkat, Gunung masih menyelidikinya . Selain faktor cuaca, kemungkinan besar juga pengaruh Narkoba. “Karena Narkoba itu kan memengaruhi pikiran yang menimbulkan ilusi,” papar Gunung.

Perangi Narkoba

Ditemukannya juru mudi KM Bukit Raya positif mengonsumsi Narkoba mengundang berbagai pendapat. “Narkoba ini harus kita perangi bersama. Jika seorang juru mudi terindikasi positif Narkoba, sebaiknya yang bersangkutan tidak boleh menjadi juru mudi, karena akan membahayakan penumpang,” ujar Kombes Pol Suhadi, Kabid Humas Polda. “Apalagi yg dibawa adalah manusia, harus diutamakan keselamatannya,” tambah Suhadi.

Kabid Humas Polda ini juga menyarankan, pihak terkait mendukung juru mudi tersebut untuk melakukan terapi dan rehabilitasi. Agar kesehatannya kembali pulih seperti sebelum menggunakan Narkoba.

“Masalah narkoba tidak memandang status seseorang. Peran keluarga juga sangat besar sekali, mengembalikan fisik yang bersangkutan. Masalah Narkoba harus disikapi dengan serius,” tegas Suhadi.

Laporan: Achmad Mundzirin, Marselina Evy

Editor: Hamka Saptono