Minta Gubernur Perhatikan Jalan Ketungau-Sintang

KUBANGAN. Beginilah kondisi Jalan Ketungau-Sintang yang telah menyerupai kubangan lumpur. Warga for RK

eQuator.co.id – Sintang-RK. Berbicara permasalahan infrastruktur jalan, Kabupaten Sintang boleh dikatakan memprihatinkan. Bagaimana tidak, 80 persen pondasi  jalan masih berstruktur tanah.

Salah satu contohnya jalan Ketungau-Sintang yang kondisinya rusak parah. Kubangan lumpur. Padahal jalan tersebut menjadi andalan warga, baik dari Ketungau-Sintang atau sebaliknya.

“Mudah-mudahan, gubernur baru kita bisa melihat dan peduli dengan kondisi jalan Ketungau-Sintang yang merupakan jalan provinsi ini,” ujar anggota DPRD Sintang Dapil Ketungau, Marko, Jumat (20/12).

Tentu harapan politisi PDI Perjuangan ini senada dengan keinginan ribuan masyarakat yang berada di jalur Ketungau. Karena selama ini mereka sudah sangat mendambakan jalan mulus nan beraspal.

“Salah satu titik jalan menuju Ketungau yang paling rusak parah, yakni di jalan Pedadang. Kerusakan semakin parah saat musim hujan seperti sekarang, jalan sudah seperti bubur saja. Makanya ini perlu perhatian,” ujarnya.

Ia mengatakan, saat dirinya ke Ketungau belum lama ini, ada empat titik jalan Pedadang yang rusak parah. Tentu saat ini titik kerusakan makin banyak, karena mengingat musim hujan beserta banjir.

“Sekarang, kebanyakan warga yang melintas terpaksa harus memutar lewat jalan PT SKL, karena sudah tak sanggup melewati jalan tersebut,” terangnya.

Marko menjelaskan, bahwa upaya mendorong jalan tersebut agar diperbaiki bukannya tak pernah dilakukan. Usulan yang disampaikan ke Pemprov, selalu terganjal dana. Padahal, jalan tersebut merupakan akses utama masyarakat.

“Saya beberapa kali mengusulkan, minta perbaikan jalan Pedadang. Tapi UPJJ selalu bilang ndak ada dana,” terangnya.

Oleh karena itu, ia berharap Gubernur Sutarmidji bisa merealisasikan perbaikan jalan menuju Ketungau tahun 2019 mendatang. Tentu diinginkannya juga agar jalan tidak mudah rusak khususnya di Pedadang. Pengaspalan bisa jadi solusi.

“Kalau jalannya gusur timbun, pasti hancur lagi. Kalau diaspal pasti lebih tahan,” pungkasnya. (pul)