Midji: Jangan Merasa Udah Pernah Umroh, Merasa Pandai Sendiri

Perjalanan ke Makkah Dimulai

MENEMANI KEBERANGKATAN. Gubernur Kalbar Sutarmidji berbincang-bincang dengan CJH Kloter 11, sesaat sebelum diberangkatkan menuju embarkasi Batam, Minggu (14/7), di Bandara Supadio Pontianak. Humas Pemprov for RK

eQuator.co.id – Pontianak-Makkah-RK. Calon Jemaah Haji (CJH) Kalbar, kelompok penerbangan (Kloter) 11 sudah berangkat ke embarkasi Batam, Minggu (14/7) pagi. Doa dan sejumlah pesan dari Gubernur Sutarmidji mengiringi awal perjalanan ibadah mereka menunaikan rukun Islam yang ke 5 tersebut.

Midji, karib Sutarmidji disapa, turut mengantar ke bandara Supadio Pontianak. Sampai ke dalam pesawat. Ia meminta para CJH beribadah maksimal di Tanah Suci.

“Cita-cita untuk haji antrinya panjang, sekarang dapat giliran, maksimalkan khusus untuk beribadah,” pesannya.

CJH dimintanya pula untuk senantiasa mengikuti aturan. Jangan berpisah dari Kloter-nya. Ikuti selalu petunjuk dari pimpinan Kloter.

“Jangan sampai merasa udah pernah umroh, sehingga merasa pandai sendiri, itu tidak boleh juga, ikuti petunjuk ketua kelompok supaya semuanya berjalan dengan baik,” pinta Midji.

Mengingat cuaca di Makkah saat ini cukup panas, bahkan suhu udara mencapai 40 sampai dengan 44 derajat celcius, ia juga meminta para CJH betul-betul menjaga kesehatan.

“Saya mendoakan, semua CJH asal Kalbar bisa mengikuti seluruh rangkaian ibadah rukun Islam ke lima tersebut dan berharap menjadi haji mabrur,” pungkasnya.

BERGERAK MENUJU MAKKAH

Gelombang perjalanan (CJH) dari Madinah ke Makkah dimulai kemarin (14/7). Sebanyak tiga kloter jamaah bergerak menuju Makkah di hari pertama.

Tiga kloter yang mulai bergerak menuju Makkah adalah SUB (Embarkasi Surabaya) 01, BTH (Embarkasi Batam) 01, dan BTH 02. Dalam perjalanan menuju Makkah, CJH berhenti sebentar di Bir Ali yang menjadi tempat miqat untuk niat umrah wajib. Rencananya, kloter SUB 01 sampai di Makkah pukul 20.00 waktu Arab Saudi (WAS) atau 24.00 WIB dini hari tadi.

Catatan dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, hampir seluruh CJH bisa diberangkatkan ke Makkah. Kepala Sub Seksie Tanazul dan Evakuasi KKHI Madinah dr Itah Sri Utami mengatakan, ada satu orang jamaah yang masih menjalani perawatan. “Satu jamaah  itu dirawat di RS King Fahd,” katanya kemarin. Jamaah yang masih dirawat itu atas nama Zahardin berasal dari kloter BTH 01.

Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Subhan Cholid sudah siap menyambut kedatangan jamaah. Kemarin sore dia mengecek kamar di Hotel Al Oksh di wilayah Mahbas Jin. Hotel berkapasitas 1.154 orang itu akan diisi jamaah dari kloter SUB 01.

Subhan mengatakan, setiap kamar bisa diisi empat sampai lima orang. “Yang harus ada itu ranjang, AC, seprei, handuk, kulkas kecil, papan setrika, dan lainnya,” tuturnya. Subhan mengatakan, kamar jamaah perempuan dengan laki-laki akan dipisah. Nantinya, di setiap lantai bakal disiapkan air zamzam. Setiap jamaah mendapatkan jatah satu liter per hari. Air zamzam itu ditempatkan dalam galon yang sudah disiapkan oleh pengelola hotel.

Dia menuturkan, layanan bus shalawat sudah aktif sebelum jamaah datang di Makkah. Dengan begitu, jamaah bisa melakukan salat isya atau subuh di Masjidilharam menggunakan bus shalawat. Bus shalawat ini beroperasi selama 24 jam. Jamaah di hotel Al Oksh tinggal berjalan sedikit untuk sampai di jalan raya yang dilewati bus shalawat.

Sementara itu, sejumlah petugas haji kemarin melakukan orientasi lapangan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Kabid Perlindungan Jamaah Jaetul Muchlis memimpin gelar pasukan untuk orientasi lapangan itu. Lokasi awal yang dikunjungi adalah Arafah. Kemudian bergerak ke Muzdalifah, lalu ke Mina. Dia mengatakan, salah satu titik krusial pergerakan jamaah adalah dari tenda di Mina ke lokasi melempar jumrah atau jamarat.

Dia berharap jamaah, khususnya yang lansia atau risiko tinggi, tidak memaksakan melakukan lempar jumrah di hari pertama atau 10 Dzulhijjah. Sebab, kondisinya padat sekali. Solusinya bisa memilih tanggal berikutnya mulai 11 Dzulhijjah sampai 13 Dzulhijjah. Atau bisa juga menitipkan lempar jumrah ke orang lain atau disebut badal jumrah.

 

Laporan: Abdul Halikurrahman, M. Hilmi Setiawan/Jawa Pos/JPG

Editor: Mohamad iQbaL