Midji Deadline Dua Minggu Tertibkan Terminal Bayangan

Bus Lintas Batas Negara Wajib Masuk Terminal ALBN

TRAYEK PERINTIS. Rusman Ali didampingi Sutarmidji melepas bus trayek perintis di Terminal ALBN Ambawang, Senin (17/9) pagi. Humas Pemkab for RK

eQuator.co.idPONTIANAK-RK. Bus-bus lintas batas negara yang mangkal di terminal bayangan akan ditertibkan. Melainkan harus masuk terminal Antar Lintas Batas Negara (ALBN) Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya.

Gubernur Kalbar Sutarmidji memberikan ultimatum dua minggu kepada Kepala Dinas Perhubungan dan Kepala UPT Terminal ALBN Ambawang. Untuk menertibkan bus yang mangkal di terminal bayangan. “Semuanya (bus) sudah harus masuk terminal ini (ALBN),” tegasnya di sela memimpin upacara Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) sekaligus meresmikan bus perintis enam trayek di Kubu Raya di Terminal ALBN Ambawang, Senin (17/9).

Dikatakan pria yang karib disapa Midji ini, pembangunan terminal ALBN Ambawang menelan biaya yang sangat besar. Namun tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya. Bila perlu dipasang CCTV, agar bisa dipantau melalui Kantor Gubernur.

“Dibangun mahal-mahal, tapi tidak difungsikan dengan benar. Jadinya percuma saja, Kalau tak masuk. Saya suruh cari kepala terminal yang baru. Saya serius,” janjinya.

Jika tak ada lahan, di depan terminal boleh dipakai. Untuk mereka parkir bus sepanjang hari. “Begitu pula dengan yang bertanggung jawab dengan keselamatan di sungai dan laut, agar memperhatikannya,” lugasnya.

Bukan lantaran telah membayar, alurnya juga harus diperhatikan. Pendangkalan sungai Kapuas sudah sangat memprihatinkan, karena tidak ada penggerukan. “Ini harus ada koordinsi antara instansi terkait dengan yang bertanggung jawab dengan alur pelayaran,” ingatnya.

Dijelaskannya, sungai Kapuas sudah menjadi ikon Kota Pontianak. Kapal-kapal yang melayani orang mengaluri sungai Kapuas cukup banyak. Dia meminta Dishub menjaga keselamatan kapal. “Setiap hari harus ada petugas yang mengawasi itu. Jangan sampai ada kejadian, baru kite ribut-ribut,” lugasnya pada kegiatan yang juga dihadiri Kepala Dishub Kalbar Manto dan Bupati Kubu Raya Rusman Ali itu.

Pada upacara Harhubnas ini, sebelumnya Midji membacakan sambutan tertulis Menteri Perhubungan (Menhub) RI Ir Budi Karya Sumadi. Menhub mengatakan, peringatan Harhubnas kali ini harus dimaknai sebagai momentum yang tepat untuk menyatukan persepsi dan tekad meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Seluruh elemen sektor perhubungan baik ASN maupun swasta dan masyarakat bersama-sama guyub rukun bersinergi membangun konektivitas. Hal itu guna mewujudkan transparansi yang handal dan berkeselamatan bagi seluruh masyarakat pengguna transportasi di Indonesia.

Peringatan ini kata dia merupakan sarana bagi insan perhubungan untuk lebih intropeksi diri. Dua manfaat terciptanya apresiasi positif insan perhubungan. “Dimaknai sebagai momentum terhadap kinerja kita dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” jelasnya.

Sektor perhubungan merupakan hal yang sensitif dan penting. Pada peringatan kali ini juga telah dilakukan penilaian terhadap kinerja setiap dua tahun sekali kepada seluruh stakeholder terkait. Keberhasilan pembangunan pemerintahan tidak akan berhasil tanpa disertai jiwa kebersamaan dan gotong royong.

“Gotong royong merupakan akar dari kebudayaan kita sebagai perwujudan harmoni kebersamaan yang telah menjadi perekat sosial tanpa membedakan suku bangsa dan agama,” paparnya.

Selain itu, semangat juang para pahlawan kemerdekaan bisa menjadi inspirasi bagi bangsa Indonesia. Untuk terus berjuang menjadi bangsa yang kuat, terhormat dan maju.

“Harhubnas yang diperingati setiap tahunnya harus menjadi momentum segenap insan perhubungan untuk terus berkarya dan bekerja bersama membangun bangsa,” jelasnya.

Dijelaskannya, yang perlu menjadi refleksi dalam peringatan Harhubnas ini adalah pentingnya kosistensi pada spektrum keselamatan (safety) dan pelayanan (service dan hospitality).

“Meskipun efisiensi dilakukan di beberapa tahap kegiatan, akan tetapi dalam mengelola efisiensi tersebut tidak boleh mengurangi kualitas keselamatan dalam pelayanan perhubungan yang merupakan harga mati dan tidak bisa ditawar,” ingatnya.

Menhub masih dalam sambutannya juga mengatakan, sektor perhubungan memiliki peranan yang amat strategis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Keberhasilan pembangunan sangat dipengaruhi peranan transportasi sebagai urat nadi kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Maka segenap Sumber Daya Manusia (SDM) Perhubungan dituntut memperkuat kembali komitmen dan dedikasi untuk bekerja keras yang nyata di sektor transportasi.

“Karena hal ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan bangsa, dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Indonesia,” pintanya.

Terkait dengan penyerapan anggaran pada instansi perhubungan di pusat maupun di daerah, Menhub minta perlu dipercepat tanpa melanggar aturan dan ketentuan yang berlaku. Percepatan pelaksanaan anggaran tersebut tetap harus dilaksanakan secara teliti dan diikuti dengan pengawasan yang ketat.

“Setiap tahapan perlu dimonitor dan dikontrol agar seluruh proses pelaksanaan anggaran dapat berjalan sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya,” tegas dia.

Tidak hanya itu, langkah evalausi dan audit juga penting untuk dijadikan sebagai bagian integral dan siklus pengguna anggaran. Sehingga dapat lebih adaptif dan responsif dalam menyikapi dinamika yang terjadi di lapangan.

“Saya harap, peringatan Harhubnas dapat menjadi wahana untuk meningkatkan prestasi, serta memperkokoh rasa persatuan, persaudaraan, dan kekeluargaan segenap insan Perhubungan di manapun berada,” tuturnya.

“Dan semoga semangat Harhubnas ini dapat meningkatkan jiwa korsa dan memberi semangat kerja yang berarti bagi pembangunan transportasi di seluruh pelosok tanah air,” timpal Menhub yang dibacakan Midji.

Sementara itu, enam trayek perintis kerja sama Pemkab dengan PT Damri mulai resmi beroperasi di Terminal ALBN Ambawang, Senin (17/9) pagi. Trayek tersebut baru dibuka dengan rute Terminal Rasau Jaya-Terminal Sungai Raya-Terminal ALBN Sungai Ambawang. Namun nantinya akan dilanjutkan ke Terminal Sungai Kakap-Terminal Punggur Kecil-Terminal Sungai Raya-Terminal ALBN Sungai Ambawang.

Terminal Sungai Kakap-Jeruju Besar-Sungai Rengas-Terminal Nipah Kuning. Kemudian, Dermaga Suka Lanting-Terminal Sungai Raya-Terminal ALBN Sungai Ambawang. Serta Terminal Sungai Ambangah-Terminal ALBN Sungai Ambawang-Terminal Sungai Raya dan Kuala Mandor A-Terminal ALBN Sungai Ambawang-Terminal Sungai Raya.

Bupati Kubu Raya, Rusman menilai, keberadaan bus perintis akan mempercepat perputaran roda ekonomi seiring terbangunnya infrastruktur jalan poros. “Meningkatkan arus lalu lintas dan percepatan perputaran ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Rusman Ali berharap semua perangkat daerah terkait mendukung program tersebut. Termasuk camat setempat harus ikut melakukan sosialisasi di wilayah kerja masing-masing. Sosialisasi tersebut sangat penting agar masyarakat tahu bahwa telah ada trayek angkutan perintis di wilayahnya.

“Sosialisasikan biar booming dan biar masyarakat mengetahui. Camat bisa sosialisasikan sehingga masyarakat tahu. Biar warga tidak menyangka yang lewat itu kendaraan carter atau sewa, sehingga ini semua bisa terlaksana dengan baik,” harap Rusman.

Manager Cabang Usaha Perum DAMRI Pontianak, Rizki Adya menuturkan, terkait dengan penyiapan armada sudah sangat siap. Apalagi pihaknya sudah mempersiapkan sejak dua bulan lalu.

“Kita uji coba angkutan perintis. Karena ini adalah usulan dari masyarakat agar mereka mendapatkan demonstrasi dari ALBN ini menuju Pelabuhan Rasau, sehingga saat ini kita menyediakan angkutan ini agar terlaksana,” tuturnya.

Jalurnya dari ALBN–Terminal Soedarso–Pelabuhan Rasau. Lewat Jalan Adi Sucipto. Tidak lewat Jalan Ahmad Yani. Harga tiketnya dipatok mulai harga Rp35 ribu.

“Saya rasa masih terjangkau oleh masyarakat. Kami optimis akan mendapatkan kepercayaan masyarakat yang menggunakan bus,” harap Rizki.

 

Laporan: Rizka Nanda, Syamsul Arifin

Editor: Arman Hairiadi