eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Pesawat Citilink Indonesia tujuan Pontianak-Cengkareng sempat mengalami masalah saat akan terbang meninggal Bandara Internasional Supadio Pontianak, Sabtu (27/4) malam. Mesin pesawat dengan nomor penerbangan QG411 itu, dikabarkan tak menyala ketika berkali-kali di-starter. Sehingga para penumpang panik dan meminta agar bisa dikeluarkan dari kabin. Serta tak mau diberangkatkan dengan pesawat yang sama.
Salah satu penumpang, Afo menerangkan, penerbangan dijadwalkan pada pukul 19.40 Wib. “Tadi mesinnya di-start terus. Mati lampu mati lampu terus. Tapi masih paksakan untuk terbang. Makanya kami minta turun saja,” katanya saat dihubungi, Sabtu malam.
Akuan, penumpang lainnya juga menjelaskan kejadian bermula saat semua penumpang sudah masuk ke kabin. Ada sekitar 50-an penumpang. “Saat itu penumpang sudah masuk semua. Kondisi pesawat sudah mau terbang. Akan tetapi, begitu engine-nya di-start, mati total,” tuturnya.
Kemudian, kata warga Jakarta yang kebetulan ada urusan di Pontianak ini, saat mesin di-start kembali, lampu dalam kabin pesawat berkedip-kedip. “Semua penumpang jelas minta turun. Karena kita takut. Pertama tidak dikasih turun. Setelah melewati berbagai pertimbangan dan koordinasi berbgai pihak, akhirnya kita diturunkan,” terang dia.
Malam kemarin, saat dihubungi, Akuan menyebutkan bahwa belum ada keputusan dari pihak maskapai. Penumpang pun masih menunggu solusi terbaik. Asal tidak nekat diterbangkan menggunakan maskapai yang sama.
“Kita masih menunggu kebijaksanaan dari Citilink. Yang jelas kami minta ganti pesawat. Karena kondisi tak layak terbang. Apalagi suara kapten pesawat tadi terdengar gugup ketika memberi informasi. Tak seperti biasanya,” tutur dia.
Sementara itu, Quote VP Corporate Secretary and CSR Citilink Indonesia, Resty Kusandarina dalam keterangan resminya, membenarkan bahwa sempat terjadi permasalahan saat akan terbang. Kendati demikian, permasalahan sudah dapatĀ diselesaikan dengan baik.
Ia menjelaskan, penerbangan itu dijadwalkan pada pukul 20.10 Wib. Namun sebelum keberangkatan terdeteksi adanya permasalahan pada APU (Auxiliary Power Unit).
“Kemudian teknisi di lapangan segera melakukan pengecekan pada pesawat untuk ditindaklanjuti. Setelah melakukan persiapan dan pengecekan penerbangan dengan mempertimbangkan aspek safety dan kenyamanan penumpang, manajemen memutuskan untuk melakukan penggantian pesawat,” terang dia.
Menurut Resty, kebijakan penggantian pesawat tersebut dilakukan untuk memastikan aspek safety dan security dalam penerbangan tetap terjaga. “Situasi kondusif dan seluruh penumpang kooperatif sesuai dengan arahan petugas di lapangan,” tuturnya.
Penumpang penerbangan QG 411 rute Pontianak diberangkatkan menggunakan pesawat pengganti pada 27 April 2018 pada pukul 21.50 WIB dan telah mendarat di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng dengan selamat pada pukul 23.10 WIB.
“Sesuai PM 89 Tahun 2015, para penumpang pun mendapatkan haknya berupa makanan ringan saat menunggu penggantian pesawat,” tutupnya. (tri)