Menyayangkan Buron Dikejar di Kawasan Ramai Penduduk

JAHAT. Narapidana Ilham yang ditembak karena melarikan diri dari Lapas Sintang dan menabrak wanita hingga tewas di Pontianak, Rabu (4/1). REZA EFRIZAL

eQuator.co.id – Novi Apriani telah dimakamkan Kamis (5/1) sekitar pukul 10.00 di pemakaman umum yang berada di dekat kediamannya, Jalan Trans Kalimantan, Kecamatan Sungai Ambawang, Kubu Raya. Namun, masih ada ganjalan di balik tabrakan tragis akibat pengejaran buronan ala film action yang dilakukan polisi.

Dalam kesedihannya yang mendalam, Kakak Novi, Nur menyayangkan tindakan pengejaran terhadap DPO Ilham yang mengakibatkan Novi tewas tertabrak. Kerabat lainnya, Ismed, berharap agar pihak kepolisian, baik itu dari Polres Sanggau ataupun Polsek Pontianak Timur, dapat mendatangi pihak keluarga di rumah duka.

“Saya tidak menyalahkan prosedur kepolisian saat pengejaran terhadap tersangka hingga menyebabkan meninggalnya Novi yang tertabrak mobil buronan, tapi tak ada satu pun pihak terkait yang beritikad baik mendatangi keluarga korban,” tuturnya kepada Rakyat Kalbar, di rumah duka, kemarin.

Imbuh Ismed, “Sekedar untuk mengucapkan belasungkawa, menjelaskan kronologis kejadian”.

Atau mungkin, lanjut dia, membantu proses pengurusan sepeda motor milik korban yang menjadi barang bukti. Menurutnya, kecelakaan yang menewaskan Novi bukan Laka Lantas biasa. Tapi diakibatkan proses pengejaran yang dilakukan kepolisian terhadap tersangka DPO di kawasan padat penduduk.

“Mungkin petugas yang menangkap bisa naik pangkat, sedangkan pihak keluarga mesti kehilangan kerabat,” ujar Ismed.

Sementara itu, kepada reporter Reza Efrizal, Kapolsek Pontianak Timur, Kompol Muhammad Husni Ramli mengungkapkan, anggota Reskrim Polsek Pontianak Timur hanya mem-backup pengejaran terhadap tersangka Ilham.

Laporan: I Gde Kharisma Dharma Putra

Editor: Mohamad iQbaL