eQuator.co.id – Surabaya. Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya menyambut baik event budaya Perang Ketupat dan Mande’ Bedel Keraja’ Keraton Tayan yang telah menjadi agenda resmi Pemerintah Kabupaten Sanggau.
Menteri Juga menyambut positif kedua ritual sebagai warisan budaya itu untuk didaftarkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda.
“Ya bagus sekali itu. Itu sebagai khasanah kekayaan budaya yang harus dijaga,” kata Arif saat berdialog dengan Raja Tayan Gusti Yusri bersama Permaisuri Haryani disela-sela acara Gala Dinner dalam rangka Hari Pers Nasional di Hotel JW Marriot Surabaya tadi malam.
Menteri Pariwisata tampak ingin tahu lebih jauh tentang festival yang diyakininya bisa menjadi event yang mampu menyedot wisatawan yg tengah digalakkan pemerintah.
“Itu Kerajaan Tayan letaknya di Kabupaten Sanggau ya? Sanggau saya tahu,” ujar Menteri Pariwisata terbaik di Asia Tenggara itu dalam dialognya dengan Raja Tayan.
Karena itu dia mengharapkan agar pemerintah daerah memberikan perhatian pada potensi yang memacu kepariwisataan di Tanah Air. Apa lagi, sebelumnya Menteri mengingatkan bahwa saat ini Industri kepariwisataan kita menempati urutan kedua penyumbang devisa bagi negara.
Sementara Staf Ahli Menteri Pariwisata Don Kardono yang ikut mendampingi Menteri juga berharap Dinas Pariwisata di daerah proaktif dalam menjembatani potensi daerah seperti Festival Perang Ketupat dan Mande’ Bedel dimaksud, sehingga lebih dikenal luas termasuk untuk mendapatkan fasilitasi dari Wonderful Indonesia.
Pada kesempatan itu, Raja Tayan Gusti Yusri memperkenalkan event budaya Keraton Pakunegara Tayan yang dikatakannya selain unik juga atraktif dan tidak ditemukan di tempat lain.
“Perang Ketupat dan Mande’ Bedel yang dikemas dalam festival Keraton Tayan satu-satunya hanya ada di Tayan,” katanya.
Dia juga mengungkapkan hal ini sangat didukung dengan kondisi alam Tayan yang terletak di pinggiran Sungai Kapuas yang lebar sungainya mencapai lebih dari 2 km dan di tengahnya terdapat pulau.
“Pulau Tayan sendiri sudah masuk dalam program nasional untuk ditata,” ujar Raja Tayan yang juga Ketua PWI Kalbar.
Apalagi, kata Yusri Sungai Kapuas di Tayan ini telah dibangun jembatan yang menghubungkan tiga daratan termasuk Pulau Tayan yang dikatakannya juga unik dan telah pula ditetapkan sebagai rest areal. (*)