Menjumpai Ciri Khas DKI Jakarta di JTF 2019

STAN JTF. Suasana stan-stan di JTF 2019 di Ayani Mega Mall Pontianak, Jumat (27/9). Stan ini memamerkan beragam ciri khas Jakarta mulai dari kuliner hingga destinasi wisata. (Nova Sari-RK)

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Event Jakarta Travel Fair (JTF) 2019 yang digagas oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta yang digelar di Ayani Mega Mall Pontianak, mengahadirkan berbagai pelaku industri yang bergerak di bidang pariwisata. Uniknya di even kali ini juga menghadirkan berbagai macam hal yang berciri khaskan DKI Jakarta.

JTF merupakan salah satu bentuk nyata Pemerintah DKI Jakarta dalam upaya mempromosikan pariwisata di daerahnya. Bersinergi dengan pihak swasta tentu hal ini sangat mendukung dan saling menguntungkan kedua belah pihak.

JTF 2019 juga dilakukan di empat kota di Indonesia. Yaitu Kota Samarinda, Pontianak, Medan dan Jakarta. Di mana even ini dilakukan setelah empat kali digelar di tahun-tahun sebelumnya. Melihat antusiasme masyarakat yang dinilai cukup tinggi khususnya di Pontianak, akhirnya kegiatan ini kembali digelar di Kota Khatulistiwa.

Tepatnya di Hall Ayani Mega Mall, kegiatan JTF 2019 ini berlokasi sangat strategis. Tentu tak sedikit pengunjung yang datang di kegiatan yang dimulai dari tanggal 27-28 September 2019 ini.

Menghadirkan berbagai pelaku industri pariwisata, mulai dari penyedia jasa transportasi udara, perhotelan, kuliner dan aneka kerajinan khas DKI pula.

Kuliner khas pun tersedia di sini. Pengunjung JTF dapat melihat secara langsung tata cara pembuatan kuliner khas Jakarta yaitu kerak telor, panganan yang berbahan dasar dari nasi yang dicampur dengan telur dan serundeng kelapa ditambah dengan aneka bumbu khas makanan ini dapat dijumpai di event ini.

Kerak telor yang dibuat secara apik oleh Pak Boy, pemilik sekaligus peracik kerak telor khas Jakarta ini diboyong langsung dari kotanya untuk menampilkan makanan khas kota ini.

“Sudah cukup lama berjualan kerak telor, dan memang makanan ini khas dari Jakarta,” ucapnya seraya melayani pengujung yang hendak membeli.

Sementara kuliner lainnya yag dapat dijumpai yaitu, bir pletok buatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta. Meski namanya Bir, namun minuman tradisional ini 100 persen tidak mengandung alkohol.

“Nah bir pletok ini hanya bisa dijumpai di Jakarta, sebab ini termasuk minuman tradisional kami. Sebab bahan-bahannya yang menang berasal dari rempah-rempah, seperti jahe, kayu secang, cengkeh, pala, jahe merah dan berbagai campuran lainnya diolah menjadi satu. Rasanya hampir mirip dengan wedang jahe, namun tentu ada perbedaan, misalnya dari sisi warna air yang berwarna merah dan rasanya,” ucapnya Luky Handayani pelaku UMKM asal Jakarta kepada koran ini, Jumtvat.

Tak hanya bir pletok, di stan binaan Dinas Pariwisata ini juga menjual berbagai aneka panganan lainnya. Semacam dodol khas Jakarta, cemilan akar kelapa, biji ketapang, sagon dan berbagai panganan lainnya dapat dijumpai di sini.

Tak hanya makanan, di stan ini juga dijual aneka kerajinan tangan. Seperti kain batik Jakarta, aneka tas yang dilukis tangan, berbagai tempelan kulkas yang dibuat dengan simbol Jakarta dijual di stan ini.

“Untuk harga produk yang kami jual di Pontianak ini, kami memberikan harga khusus. Artinya jauh lebih murah jika kami jual di Jakarta, ini kami lakukan selain untuk mengenalkan ke masyarakat Pontianak, tentu juga menjadi potensi kami juga ke depannya,” sebut Luky.

Kemudian, di even ini masyarakat Pontianak juga dapat merasakan sensasi secara langsung bagaimana membatik seperti yang dilakukan oleh masyarakat Jakarta bahkan menjadi tradisi pula di kota itu.

Membatik ini dipandu langsung oleh Artanti K ritasari. Pengunjung yang datang diajarkan secara langsung dasar-dasar melukis atau membatik di kain yang sudah disediakan. Bahkan tak hanya membatik saja, pengunjung juga dapat membawa pulang hasil batik buatannya.

Selain kuliner, kerajinan, tentu industri yang bergerak di bidang pariwisata menghadirkan berbagai produk unggulannya di even JTF ini. Terlebih saat ini terdapat sebanyak 26 industri pariwisata dari Jakarta baik hotel, maskapai penerbangan, destinasi wisata, transportasi wisata, biro perjalanan wisata, pusat perbelanjaan dan UKM Jakarta hadir di Kota Pontianak hadir untuk memberikan kemudahan dan dapat mengenal lebih dekat Jakarta dan yang akan berkunjung ke Jakarta.

Beberapa diantaranya adalah Hotel IBIS Jakarta Tamarin, hotel ini hadir dengan memberikan berbagai penawaran khusus bagi masyarakat yang hendak berkunjung ke ibukota. Lokasinya yang strategis di tengah kota membuat hotel ini lebih mudah dijumpai oleh masyarakat.

“Memang dari sisi akses sendiri IBIS Jakarta Tamarin ini sudah sangat tepat menjadi pilihan pengunjung jika datang ke Jakarta. Sebab untuk akses atau bepergian kemana saja, baik itu pusat perbelanjaan, wisata, lebih dekat diakses dari Hotel IBIS dan kita akan memberikan harga promo di crazy sale besok untuk harga kamar kita,” kata Erlin Sintiya, Sales Executive IBIS Jakarta Tamarin.

Hotel lainnya, yakni Amaris Hotel. Menurut Aguswandi, sang manajer hotelnya ini cukup besar dan cabang terbanyak di Indonesia ini. Tentu memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan hotel-hotel lainnya, dimana hotel yang terletak di Jalan Mangga Besar Raya No 7-11 ini, memiliki konsep kekeluargaan namun dikelola secara profesional.

“Dari sisi harga kita bermain di angka Rp400 ribuan ke atas,” katanya.

Terkait even JTF ini, dikatakan Agus, pihaknya baru pertama kali mengikutinya. Dia menilai potensi Kota Pontianak cukup bagus. Meskipun baru pertama kali, namun pihaknya tentu menargetkan penjualan melebihi hotel lain.

“Even-even seperti ini sangat membantu kami sebagai pelaku wisata, terlebih khusus JTF pada Sabtu besok kita ada program Crazy sale, dimana Amaris akan memberikan harga dibawah dari harga normal, mulai dari Rp199.000,” ucapnya

Dari sisi akomodasi transportasi, dalam even ini Sriwijaya group juga turut hadir. Hary Muliana, Staff CSA Sriwijaya Group yang hadir mengisi di stan JTF 2019, mengatakan dalam event ini pihaknya memberikan harga yang sangat murah. Khususnya pada saat program crazy sale yang akan berlangsung pada Sabtu (28/9) besok.

“Dimana selama satu jam di program crazy sale besok kita akan memberikan harga promosi tiket Pontianak-Jakarta di angka Rp500 ribu. Di mana biasanya diharga Rp1,3 juta, dan ini berlaku pada periode terbang dari tanggal 29 Sepetember hingga 19 Desember 2019,” jelasnya.

Meski baru hari pertama melakukan pembukaan stan di JTF A Yani Mega mall, dikatakan Hary, ia meyakini penjualan akan melonjak pada saat crazy sale berlangsung. Namun diakuinya, dalam kegiatan ini pihaknya tidak menargetkan dari sisi penjualan tapi lebih kepada promosi.

“Target kita d iJTF ini lebih kepada promosi saja, namun melihat antusias masyarakat di Pontianak yang dinilai cukup bagus, kita meyakini ini akan ramai. Tepatnya besok di crazy sale,” tuturnya.

Di samping itu, Hary juga menyebutkan meski harga tiket saat ini dinilai cukup tinggi. Kendati demikian pihaknya meyakini industri ini akan terus berjalan. Terlebih harga tiket yang mahal bukan hanya terjadi di maskapai Sriwijaya grup saja, namun juga seluruh maskapai yang ada di Indonesia.

“Jadi sempat turun penjualan akibat harga yang tinggi. Tapi kami tidak terpukul akan hal ini. Sebab bukan Sriwijaya saja, pesawat lainnya juga sama naik harga,” katanya.

Kemudian Lukman Nur Zaman, Disatric Manager Lion Air Area Pontianak, mengatakan, sebagai satu diantara maskapai yang mendukung kegiatan JTF di Pontianak, pihaknya berharap even ini dapat lebih menggairahkan industri penerbangan saat ini. Terlebih diakuinya, bahwa untuk tujuan dan ke Jakarta sendiri, dinilai cukup tinggi.

“Dulu waktu di awal-awal saya datang kesini untuk tujuan ke dan dari Jakarta hanya ada 7 penerbangan saja, namun meningkat hingga 11 rute per hari. Ada penambahan, dan kita harapkan kegiatan ini bisa meningkatkan kembali penerbangan kita khususnya ke Jakarta bisa lebih baik. Dan di acara ini kita berikan harga tiket mulai dari Rp750 ribu,” ucapnya.

Moh Ubaidillah, operator Citylink mengatakan, pihaknya juga turut mensupport kegiatan JTF sejak awal dimulai. Bahkan tak jarang bahkan pihaknya terus aktif di berbagai kota di Indonesia.

“Kita juga antusias dan mensupport perihal kegiatan ini. Tentu diharapkan ke depan JTF bisa lebih berkembang. Sebagai operator transportasi udara pastinya selama pameran kita memberikan penawaran khusus dengan diskon 10 persen rute inbound Jakarta dan 20 persen rute internasional,” jelasnya.

Sementara itu, paket wisata Safa Tour, melayani pengunjung untuk berwisata ke Jakarta. Dalam penawaran paket wisata ini, terdiri dari berbagai paket menarik, seperti Paket Gembira selama 4 hari 3 malam, Paket Senang selama 3 hari 2 malam dan Paket Fly& Awet 3 hari 2 malam.

“Di masing-masing paket wisata ini menawarkan berbagai destinasi yang cukup menarik yang dapat disesuaikan dengan keinginan konsumen. Paket-paket ini sudah termasuk meningap, transportasi dan perjalanan ke objek wisata, dengan penawaran harga yag cukup beragam,” sebut Salim Ade Staf Safa Tour.

Pengurus Jakarta Tourism Community, Nuriko Sari mengutarakan, pihaknya juga mengapresiasi Dinas Pariwisata DKI Jakarta yang turut memfalisitasi kegiatan tersebut. Even JTF di Pontianak sendiri melibatkan sebanyak 26 peserta dari 5 wilayah di Jakarta.

“Kami bisa langsung direct yang bisa kami bawa. Untuk Pontianak sendiri, tentu akan kami arahkan kemana sih tujuan yang ingin mereka kunjungi. Dan kami hadir di sini untuk mempermudah masyarakat dalam lokasi Harga spesial mulai Rp99.000 hingga Rp499.000,” pungkasnya.

Dina, satu diantara mengatakan, program JTF yang digelar khusus saat weekend sangat tepat. Hal ini juga sebagai upaya menarik pengunjung untuk datang ke Jakarta. Terlebih masyarakat Kalbar juga tak sedikit memilih ibu kota Jakarta sebagai satu di antara tempat berwisata.

“Dengan adanya JTF mereka yang mau dan akan menuju ke Jakarta punya referensi terkait hotel dan tiket pesawat yang murah sehingga sangat tepat sasaran terutama untuk masyarakat yang emang cinta sama Jeketi aka Jakarta,” tutup Dina. (ova)