Menjadikan Sungai Sebagai Halaman Depan Pontianak, Jadi Model Kota Perairan

Jembatan Kapuas. Foto : jpnn.com

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Sungai Kapuas ingin dijadikan garda terdepan dan pusat peradaban Kota Pontianak. Harapan pemerintah dan masyarakat kota Pontianak ini mendapat reaksi positif dari pemerintah pusat.

Secara teknis wacana tersebut ditindaklanjuti Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) bekerja sama dengan Pemkot Pontianak dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Aula Rohana Muthalib Kantor Bappeda Kota Pontianak, Rabu (19/10). Kegiatan tersebut membahas perencanaan kawasan pemukiman kota baru.

“Cita-cita Wali Kota dengan menjadikan sungai sebagai halaman depan, tentunya ini akan menjadi contoh sebagai kota perairan. Sudah kita mulai, ke depan perencanaan ini secara komprehensif, tidak hanya dari sisi infrastruktur, mungkin kebutuhan-kutuhan lain yang mengarah pada pelayanan,” terang Direktur Pengembangan Kawasan Pemukiman Direktorat Cipta Karya Kementerian PU-PR, Rina Farida.

Sebagai langkah keseriusan pemerintah, FGD ini melibatkan banyak unsur, diantaranya Bappenas, Agraria dan Tata Ruang (ATR), Pertanahan, Direktorat Air Minum, Penyehatan Lingkungan dan Sanitasi serta Penyediaan Perumahan.

“Kita awali dengan penataan kawasan sepanjang pinggiran sungai. Di sini (FGD) memberikan masukan,” kata Rina.

Di tempat sama, Wali Kota Pontianak H Sutarmidji SH MHum mengatakan, tugas besar ini merupakan kerja bersama antara pemerintah daerah dan pusat. Dalam pelaksanaannya pun tak terlepas saling koordinasi.

“Yang mana menjadi urusan kementerian dan provinsi, mana yang menjadi urusan kabupaten atau kota. Nah, untuk yang pusat khusus pada penataan Beting, Tambelan Sampit, lanjut sampai ke jembatan kapuas 1. Nanti akan rapi,” ungkapnya.

Wali Kota Pontianak dua periode ini menjelaskan, akan ada beberapa pemindahan rumah-rumah warga secara bertahap sebagai dampak pembangunan tersebut.

“Kita hanya melakukan penataan kawasan tidak harus memindahkan orang, tapi kalau di sungai yang terkena pembangunan water front harus pindah. Tapi kita bantu mereka. Totalnya 46 KK, 29 rumah dan di Parit Tokaya, nanti pindah di rumah susun di Harapan Jaya. Mungkin tahun depan sudah jadi,” tuturnya.

Dia berharap, setelah pembangunan ini selesai, masyarakat yang berada di pinggiran sungai dapat menjaga kebersihan lingkungan.

“Setelah penurapan jangan lagi ada yang buang sampah di situ, nanti kita akan lombakan, kita siapkan jaring sampah. Kawasan Beting menjadi kawasan yang tidak kumuh lagi dan nyaman tinggal di situ,” pungkas pria yang karib disapa Midji ini.

Terkait dengan konsep tatanan kota baru, Pemkot juga membidik pembangunan ke arah pemukiman baru pula di wilayah Pal V, di Jalan Pemda Pontianak timur, dan kawasan Batu Layang di Pontianak Utara. “Kawasan daerah Batu Layang, beberapa pemukiman MBR di sana,” sebut Midji.

Laporan: Fikri Akbar

Editor: Arman Hairiadi