eQuator.co.id – Sebagai umat Islam, kita bergembira serta bahagia dalam menyambut datangnya bulan Ramadan. Yang penuh berkah. Bulan ibadah untuk meningkatkan ketaqwaan serta keimanan. Dengan menyucikan diri serta melakukan nilai-nilai secara benar dan baik dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
Bulan Ramadan merupakan musim kebaikan. Untuk melatih dan membiasakan diri memiliki sifat-sifat mulia dalam agama Islam.
Diantaranya sifat sabar. Sifat ini sangat agung kedudukannya dalam Islam. Bahkan tanpa adanya sifat sabar, berarti iman seorang hamba akan pudar.
Imam Ibnul Qayyim menggambarkan hal ini dalam ucapan beliau, “Sesungguhnya (kedudukan sifat) sabar dalam keimanan (seorang hamba) adalah seperti kedudukan kepala (manusia) pada tubuhnya, kalau kepala manusia hilang maka tidak ada kehidupan bagi tubuhnya”.
Ada beberapa hal untuk menyambut dan menjalankan bulan Ramadan dengan baik supaya ketaqwaan itu diperoleh seacra maksimal dan menyeluruh, seperti:
- Berdoa agar Allah mempertemukan kembali insan yang ada dengan bulan Ramadan, dalam keadaan sehat dan kuat, serta dalam keadaan bersemangat beribadah kepada Allah, seperti ibadah puasa, sholat dan dzikir.
- Bersyukur pada Allah dan memuji-Nya atas keridhoan dipertemukannya dengan bulan Ramadan.
- Bergembira dan berbahagia dengan hati tulus ikhlas dengan datangnya bulan Ramadan.
- Membuat suatu program serta bertekad agar memperoleh kebaikan yang banyak di bulan Ramadan dengan membiasakan diri hidup pada jalan yang benar sesuai dengan AlQuran dan hadis Rasulullah SAW.
- Memiliki tekad dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh pahala di bulan Ramadan serta menyusun waktunya untuk beramal shalih dalam upaya mendapatkan berkah hanya kepada Allah SWT semata.
- Meemiliki serta kemauan untuk mengali keilmuan secara baik dalam memahami keislaman yang ada secara utuh dan global sehingga mendapatkan keberkahan serta ketaqwaan dari Allah SWT.
- Memiliki usaha keras untuk meninggalkan dosa-dosa dan kejelekan, serta bertaubat dengan sungguh-sungguh dari seluruh dosa, berhenti melakukannya serta tidak mengulanginya lagi, dalam upaya penyempurnaan keimanan serta ketaatan.
- Menggali ulang keilmuan serta pengetahuan keagamaan dalam aplikasi nilai-nilai ibadah untu mempertebal iman serta taqwa.
- Menyambut Ramadan dengan membuka lembaran putih yang baru sehingga memberikan sesuatu hal positif dalam menjalankan ibadah puasa serta aplikasinya setelah melaksankan ibadah suci tersebut.
Bulan puasa juga memiliki makna kepedulian sosial. Hal tersebut dapat dilihat bagaimana di bulan tersebut banyak orang yang suka berbagi rejeki. Paling sederhana sekali dapat dilihat dari proses pembayaran zakat fitrah dan zakat mal. Hal tersebut dapat memberikan angin segar bagi sesama.
Bulan Ramadan juga dikatakan bulan berbagi bahagia sehingga banyak sekali orang yang melakukan sedekah, hal tersebut dapat dilihat ketika menjelang berbuka puasa banyak sekali diantara kita melakukan sedekah untuk berbuka dan sejenisnya.
Kalimat yang pantas kita ucapkan sekarang adalah kata bersyukur. Karena dengan syukur nikmat, maka Allah akan memberikan kelapangan dan ketenangan lahir maupun batin. Bersyukur dengan nikmat yang diberikan dengan selalu berbagi dan menyantuni sesama.
Allah SWT mengutamakan dan mengistimewakan Ramadan dibanding bulan-bulan lainnya. Sehingga dipilih-Nya sebagai waktu dilaksanakannya kewajiban berpuasa yang merupakan salah satu rukun Islam. Mencapai keberkahan serta kemuliaan. Dari ibadah yang dijalankan dapat diperoleh pahala secara baik dan menyeluruh.
Sungguh Allah SWT memuliakan bulan yang penuh berkah ini dan menjadikannya sebagai salah satu musim besar untuk menggapai kemuliaan di akhirat kelak. Yang juga merupakan kesempatan bagi hamba-hamba Allah SWT yang bertakwa untuk berlomba-lomba dalam melaksanakan ketaatan dan mendekatkan diri kepada-Nya. Dalam rangka totalitas keberagamaan dalam aplikasi Alquran dan hadis dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga kita dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik dan sesuai panduan Alquran dan hadis dalam upaya peningkatan ketaqwaan. Serta mendapatkan keberkahan hidup menuju akhirat kelak.
*Staf Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI) IAIN Pontianak