-ads-
Home Lifestyle Griya Mengenal Lebih Dekat Tentang Kaca

Mengenal Lebih Dekat Tentang Kaca

Oleh : Zahrul Basimah, S.T.

Tinted Float Glass

eQuator.co.id – Sejarah penemuan kaca bermula dari ketidaksengajaan yang terjadi di di daerah Syria pada 5000 SM melalui peristiwa melelehnya batuan yang digunakan untuk memasak dan kemudian mengeras menjadi opaque (tidak transparan). Kemudian sekitar tahun 3500 SM, manusia mulai membuat produk kerajinan tangan berbahan dasar kaca seperti vas, poci, piring maupun gelas. Sebagaimanabukti penemuan pecahan kaca yang tertua ditemukan di Mesir. Namun ternyata terdapat bukti lain yang menunjukkan kaca juga telah dikembangkan di daratan Cina, Yunani hingga Italia.

Seiring berkembangnya zaman, kaca saat ini dikenal juga sebagai material bangunan yang bersifat padat dan transparan. Material kaca sangat umum digunakan pada bangunan, baik bangunan sederhana maupun bangunan bertingkat tinggi. Kaca biasanya diaplikasikan pada pintu, jendela bahkan dinding. Sifatnya yang transparan tersebut membuat kaca dapat meneruskan cahaya ke dalam bangunan sehingga dapat menjadi sumber pencahayaan alami pada siang hari serta dapat mengurangi kelembaban pada bangunan. Namun, di daerah beriklim tropis seperti Pontianak, tentunya penggunaan kaca perlu diperhatikan penempatannya pada bangunan sesuaidengan jenis-jenisnya.

Pada prinsipnya, bukaan pada bangunan berfungsi untuk memasukkan cahaya bola langit bukan cahaya matahari secara langsung. Bukaan pada bangunan sebaiknya tidak ditempatkan pada sisi barat dan timur karena secara langsung menghadap matahari. Hal ini dapat mengakibatkan energi panas matahari masuk ke bangunan secara berlebihan. Oleh karena itu, penempatan material kaca sebagai bukaan sebaiknya ditempatkan di sisi utara atau selatan agar cahaya yang masuk ke bangunan lebih lembut.

-ads-

Pemasangan material kaca sebagai dinding bangunan juga perlu dilakukan dengan perhitungan agar hasilnya maksimal dan sesuai keinginan. Jika Anda ingin memasang dinding dengan material kaca, maka pastikan sirkulasi udara yang masuk ke dalam ruangan tersebut cukup baik.Hal ini dikarenakan oleh cahaya yang masuk melalui dinding kaca juga meneruskan energi panas kedalam bangunan sehingga suhu di dalam bangunan akan meningkat jika tidak diiringi sirkulasi udara yang lancar. Jangan sampai keinginan Anda untuk menghemat listrik dengan memanfaatkan cahaya alami malah membuat Anda memboroskan listrik dengan menggunakan alat pengkondisian udara seperti AC.

Berikut penjelasan tentang jenis-jenis kaca yang dapat Anda aplikasikan di bangunan Anda:

  1. Kaca Bening (Clear Float Glass)

Kaca bening atau sering disebut float glass ini diproses dengan float process atau preses pengambangan. Kaca jenis ini merupakan jenis kaca yang paling umum digunakan. Karakteristiknya yang bening, bersih, rata dan bebas distorsi ini dapat menghasilkan bayangan sempurna sampai lebih dari 90%. Kaca jenis ini tidak dianjurkan untuk eksterior bangunan bertingkat karena rendahnya kemampuan menahan panas dan sinar matahari. Ketebalan kaca bening sangat bervariasi mulai dari 2 mm, 5 mm, 6 mm, 8 mm, 12 mm 15 mm dan 19 mm. Ketebalan ini dipilih sesuai dengan ukuran yang akan dibuat. Semakin besar ukurannya, maka sebaiknya menggunakan kaca yang tebal. Kaca jenis ini sering digunakan untuk pintu kaca dengan frame aluminium dan jendela kaca. Untuk kondisi tertentu yang memerlukan keamanan lebih bisa diproses lebih lanjut menjadi kaca clear tempered dan clear laminated.

  1. Kaca Berwarna (Tinted Float Glass)

Kaca ini juga sering disebut kaca panasap yang pada bahan bakunya diberi tambahan logam berwarna seperti kobalt, besi selenium dan lain-lain. Jenis kaca ini mampu menahan energi panas sinar matahari sampai 55%, sehingga mengurangi beban pendingin ruangan dan menjaga privasi penghuninya. Kaca yang dapat digunakan pada eksterior maupun interior ini dapat ditambah tingkat kegelapannya, dengan dilapisi sampai beberapa kali. Terang dan gelapnya warna kaca ini dipengaruhi juga oleh ketebalannya, semakin tebal kacanya maka warnanya semakin gelap. Pilihan warnanya antara lain ialah Panasap Blue Green, Panasap Dark Blue, Panasap Euro Grey, Panasap Dark Grey, Panasap Bronse, dan Panasap Green. Ketebalan kaca Panasap ini juga bervariasi yaitu 3 mm, 5 mm, 6 mm, 8 mm, 12 mm.

  1. Kaca Reflektif (One Way Glass)

Kaca cermin atau kaca reflektif adalah kaca yang mengurangi sifat tembus pandang dari salah satu sisi. Kaca jenis ini juga biasa disebut dengan kaca one way, karena akan terlihat transparan di satu sisi, tetapi terlihat seperti cermin di sisi lainnya. Kaca cermin dibuat dengan tambahan lapisan oksida logam, melalui proses pyrolisis. Kaca ini sangat sesuai untuk Anda yang menginginkan privasi terjaga.

Karakteristik kaca reflektif adalah tahan terhadap kondisi segala cuaca, warnanya tidak akan pudar, memantulkan cahaya dan energi matahari dari luar tetapi masih bisa melihat suasana luar bangunan dengan tidak silau dan melelahkan mata. Untuk kaca reflektif, tipe kaca yang dapat dipilih berdasarkan warnanya antara lain adalah: Supersilver Dark Blue, Supersilver Euro Grey, Supersilver Green, Supersilver Blue Green, Supersilver Clear, Classic Dark Blue, dan Classic Green.

  1. Kaca Tempered

Kaca tempered memiliki kekuatan yang sangat tinggi, mencapai 3—5 kali liat dari kaca biasa. Kaca tempered mampu menahan beban angin, berat, dan tekanan yang lebih tinggi. Kaca ini dibuat dengan memanaskannya lalu didinginkan secara mendadak. Secara visual, tidak ada yang berbeda dari kaca ini, sehingga tampilannya tetap terjaga. Kaca temperedjuga sangat aman saat pecah, karena pecahannya bulat dan tumpul.

Jika Anda menginginkan pintu tanpa frame, railing, dan dinding dari kaca, sebaiknya menggunakan kaca tempered ini. Tetapi, Anda harus membeli kaca tempered dengan ukuran jadi. Karena kaca jenis ini tidak bisa diberi proses lebih lanjut yang akan mengurangi kualitasnya.

  1. Kaca Laminasi

Kaca laminasi adalah jenis kaca yang sangat aman, karena diberi pelapis yang membuatnya sulit retak dan pecah. Kaca laminasi sangat sulit ditembus, karenanya kaca ini dulu banyak digunakan untuk alat transportasi umum, misalnya bis dan kereta api. Kaca laminasi dilapisi lembaran polofinil transparan yang menahan kaca agar tidak pecah. Bahkan meskipun sudah ada bagian yang pecah, kaca ini tetap menempel pada rangka dan sulit ditembus.

Kaca laminasi banyak digunakan untuk balkon, skylight, anak tangga, dan tempat lainnya yang membutuhkan keamanan. Meskipun terkesan aman, Anda tetap perlu berhati-hati. Jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran di dalam rumah, bisa jadi penghuni akan terjebak akibat kaca yang sulit dipecahkan.

  1. Kaca Es

Kaca es adalah jenis kaca yang salah satu sisinya bertekstur. Tekstur ini dihasilkan saat adonan kaca mulai dicetak dengan roll yang memiliki pola tertentu. Kaca jenis ini memiliki efek dekoratif dan mengaburkan bayangan. Selain itu, berkat teksturnya kaca es juga mampu mengurangi sinar matahari yang diterima sehingga ruangan tidak silau.Kaca es lebih banyak digunakan untuk interior, misalnya sebagai partisi, pintu kamar mandi, pintu kabinet, dan shower box.

Material kaca memang semakin digemari, seiring dengan meningkatnya selera masyarakat pada bangunan modern. Tentukan dulu apa kebutuhan Anda, lalu pilihlah kaca yang pas.

Exit mobile version