eQuator.co.id – JAKARTA-RK. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy tidak mau berpolemik soal perbedaan data terkait jumlah guru honorer kategori dua (K2) yang berhak ikut tes Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK).
Sebelumnya, Muhadjir menyebut jumlah K2 hasil verifikasi kementeriannya berjumlah 159 ribu orang, setelah dikurangi 25 ribu yang tidak ada lagi di sekolah.
Data itu menurut Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih, berbeda dengan yang disampaikan pemerintah di DPR. Di mana jumlah guru K2 hanya 157 ribu, dikurangi 6 ribu yang telah lulus tes CPNS lalu.
Nah, Muhadjir mengatakan data di kementeriannya masih penyesuaian dan ditemukan jumlahnya memang 159 ribu.
“Masih ada penyamaan data memang. Dari kemendikbud sekarang melakukan sensus, jadi kami lihat keadaan per sekolah,” kata Muhadjir menjawab JPNN di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (14/1).
Dari hasil sensus tersebut, lanjut mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini, diketahui ada sejumlah K2 yang tidak lagi orangnya.
“Sudah ketahuan ada beberapa yang tidak ada di sekolah, itu sekitar 25 ribu. Jadi memang data itu masih bergerak,” jelasnya.
Namun demikian, dia tidak mengoreksi jumlah data guru K2 yang berhak ikut tes CPPPK. Menurut Muhadjir, jumlah 159 ribu itu angka maksimal.
“Data maksimal 159 ribu itu. Itu K2. Yang lulus (CPNS) kemarin kan bukan K2 sebagian besar. K2 kan enggak boleh ikut malah, gak boleh ikut tes,” tandasnya. (jpnn)