eQuator.co.id – KEMARAHAN dunia atas pengakuan Jerusalem sebagai ibu kota Israel oleh Amerika seolah tak terbendung. Kondisi itu justru dimanfaatkan para pembuat hoax untuk menebar provokasi. Membakar emosi umat muslim dengan informasi-informasi palsu.
Salah satunya adalah hoax foto pemuda Palestina yang terkapar karena tembakan di dada kiri. Foto itu sebenarnya sudah lama tersebar sebagai hoax, tapi kini disebarkan ulang. Narasinya membuat miris hati siapa pun yang membaca.
”Terlihat di wajah, telah Allah cabut rasa sakit pada pemuda Palestina ini ketika tembakan Kafir Zionis tepat mengenai dada kirinya. Surga menunggumu wahai mujahid.” Begitu kalimat pembuka dalam narasi tersebut.
Foto pemuda yang tertembak di dada itu ternyata bukan kejadian asli. Foto itu screenshot dari trailer film Mamlakat al-Naml (The Kingdom of Ants). Kami buatkan link pendek yang memudahkan Anda melihat trailer film tersebut dengan narasi yang sidah diterjemahkan ke dalam Indonesia. Link tersebut bisa Anda akses di http://bit.ly/HOAXFotoPalestina.
The Kingdom of Ants dibuat di Tunisia dan Mesir pada 2011 dan disutradarai Chawki Mejri. Pemeran di film itu, antara lain, Saba Moubara, Monthir Rayahna, Jamil Awad, Juliet Awad, Sabah Bouzouita, dan Abed Fahd. Meski dibuat di Tunisia dan Mesir, film tersebut mengambil setting Palestina yang diduduki Israel. Film itu menceritakan tiga generasi orang Palestina yang memperjuangkan hidup mereka. Termasuk menggambarkan apa yang tersisa dari impian mereka.
Hoax itu ternyata pernah dibongkar situs pengecekan fakta Snopes.com. Menurut Snopes, hoax tersebut pernah menyebar di berbagai negara pada Januari 2017. Narasi yang digunakan saat itu menyebutkan bahwa seorang pemuda Palestina ditembak tepat di jantungnya oleh tentara Israel. Salah satu penyebarnya ketika itu akun Facebook Muhammad Raihanul Harun.
Di Indonesia, hoax itu terpantau menyebar sejak Juli 2017. Namun, beberapa hari belakangan banyak yang menyebar kembali foto itu dengan narasi yang sama dengan di atas. Penyebarnya, antara lain, akun Facebook Brekk’le Ajje dan Nabawi. (Jawa Pos/JPG)